(Pangdam VI Mulawarman Saat Meninjau Desa Tanjung Batu, dan Penyerahan Bantuan Alsintan)
TENGGARONG (KutaiRaya.com) - Desa Tanjung Batu Kecamatan Tenggarong Seberang dipilih menjadi kawasan cadangan pangan strategis nasional "Desa Sinergi Hijau" bina Teritorial Kodam VI Mulawarman, hal ini berangkat dari yang telah ditetapkan secara nasional, dan kegiatan ini baru pertama kali ada di satuan wilayah yang mengambil inisiatif yakni dari Kodim 0906 Tenggarong.
Hal ini diungkapkan Dandim 0906 Letkol Inf Charles Alling, disela-sela menerima kunjungan Pangdam VI Mulawarman Mayjen TNI Heri Wiranto ke Desa Tanjung Batu Tenggarong Sebagai sebagai Desa Sinergi Hijau menjadi kawasan cadangan pangan strategis nasional, Rabu (28/10) siang.
"Kegiatan ini telah ditetapkan di pusat kemudian ditindak lanjuti dengan kerja sama antara Kepala Staf Angkatan Darat dengan Kementerian Pertanian untuk menyiapkan lumbung pangan, kemudian Kementerian Pertahanan kemarin juga sudah melakukan peninjauan secara langsung di Kalteng terkait lumbung pangan namun ada sedikit dorongan dari Presiden untuk sesegera mungkin dilakukan, atas dorongan itu kita di level Kodam melalukan akselerasi yang sama, " ungkapnya.
Dandim Charles Alling mengatakan, saat ini untuk Kodam VI Mulawarman sendiri ini memfokuskan untuk kegiatannya di Kodim 0906 Tenggarong, dan kebetulan wilayah kita jika dilihat dari tata ruang letak pertahanan sangat potensial untuk dijadikan lahan kawasan cadangan pangan strategis nasional, dengan luasan awal sekitar 3 hektare dan ini direncanakan sebagai model awal yang akan dikembangkan berbasis integrated farming sistem.
"Dan konsep yang kita usung tajuknya Desa Sinergi Hijau dengan filosofi Desa itu tempat dilaksanakannya pengembangan program ini, kemudian sinergi artinya TNI tidak sendiri bekerja sama dengan stakeholder yang ada, dan basis integrated farming sistem nantinya sistem ini tidak hanya pertanian saja tetapi ada juga peternakan, perikanan dan perkebunan," jelasnya.
Ia menambahkan, kawasan ini kedepannya akan menjadi pilot projek, didalamnya ada infrastruktur rumah transit juga ada lantai pengering, kemudian ada peternakan dan mini office, jadi ini menjadi turning point utama dalam pengembangan program ini, dan total luasan yang kita kembangkan 460 hektare dengan status HPL dan sudah kita kordinasi dengan pihak BPN.
Sementara itu, Pangdam VI Mulawarman Mayjen TNI Heri Wiranto mengaku, arahan dari pemerintah pusat bahwa saat ini kita sedang menghadapi situasi pandemi covid-19 dan kita semua telah berupaya untuk menangani covid-19 agar tidak berdampak lebih luas, dan wilayah kita di Kaltim itu sekarang menjadi 8 wilayah menjadi prioritas pemerintah untuk dilakukan upaya yang lebih masif karena ada peningkatan jumlah kasus terkonfirmasi covid-19.
"Dan kita tetap melakukan penanganan covid-19 bersama pemerintah daerah, tetapi sejalan dengan itu kita juga berpikir karena dampak dari covid-19 diprediksi juga dapat penurunan ekonomi dan kita sesuai arahan Presiden perlu mempersiapkan antisipasi apabila nanti pasca pandemi covid-19 akan berdampak pada ketahanan pangan nasional, oleh karena itu kita juga berupaya di wilayah dengan melakukan inisiatif untuk membuka lahan sesuai dengan anjuran Pemerintah, " terangnya.
Ia juga menuturkan, kita ketahui bahwa pemerintah pusat telah membuka lahan untuk cadangan pangan di Kalteng dan juga baru meresmikan di Sumatera Utara, dan kita di Kaltim juga ikut bersama-sama untuk mengupayakan agar wilayah kita menyiapkan diri.
"Dan kami telah melaporkan kepada Gubernur Kaltim terkait kegiatan ini dan beliau sangat setuju serta mendorong agar kegiatan ini berjalan, intinya kita harus mulai berpikir kedepan ketika ekonomi kita turun kita juga sudah siapkan cadangan pangan, sehingga saya yakin dengan kondisi cadangan pangan yang cukup masyarakat juga tercukupi kebutuhan pangan maka dampaknya tidak terlalu dirasakan oleh masyarakat, untuk tahap awal kita lakukan di Desa Tanjung Batu jika kedepan projek ini berhasil maka kita akan lakukan dilokasi lain,"pungkasnya.
(one)