• Selasa, 16 Desember 2025
logo
DPRD Provinsi Kalimantan Timur



Taman Super Hero (Achmad Rizki/Kutairaya)

TENGGARONG,(KutaiRaya.com): Dua Patung Arjuna dan Gatotkaca di Taman Super Hero Pasar Tangga Arung, Kecamatan Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) telah diturunkan, setelah menuai protes dari warga.

Penurunan dua patung tersebut mengingat adanya polemik di tengah masyarakat, terhadap pembangunan patung tersebut yang tak menonjolkan identitas lokal.

Salah seoramg warga Tenggarong, Iryanto, menilai pembangunan taman tersebut seharusnya mengangkat konsep kearifan lokal, terlebih dalam mengangkat identitas daerah.

Seharusnya dalam pembangunan itu juga melibatkan tokoh masyarakat, sehingga dalam pembangunan itu memiliki ciri khas atau identitas.

"Memang ini tengah diperdebatkan, sebenarnya patung Arjuna dan Gatotkaca ini bukan pahlawan tapi hanya cerita di pewayangan," kata Iryanto kepada Kutairaya, Senin (15/12/2025).

Menurutnya, pembangunan Taman Super Hero itu terlalu megah. Untuk daya tarik pasar, pembangunan bisa menyesuaikan dengan konsep pasar, seperti bisa dibangun patung ikan atau lainnya.

"Sebenarnya pasar ini sebagai wadah belanja. Sehingga pasar harus menyediakan wadah yang nyaman, stok stabil hingga fasilitas lengkap. Dengan itu pasar akan ramai," tuturnya.

Hal senada disampaikan warga Tenggarong lainnya, Dedi Hartono. Ia mengatakan, masyarakat ini sangat mendukung adanya pembangunan Taman Super Hero itu.

Tapi dalam pembangunan itu, ada beberapa patung yang menunjukkan identitas daerah luar.

"Pemerintah daerah seharusnya menegakkan perda Nomor 4/2018, tentang perlindungan adat dan kebudayaan," kata Dedi.

Ia meminta dalam melakukan pembangunan daerah, pemerintah harus berkolaborasi dengan budayawan atau tokoh masyarakat.

Berbeda dengan Pelaku Usaha Kuliner, Sri Lisnawati.

Ia menilai pembangunan taman tersebut bisa menarik pengunjung untuk belanja di pasar tersebut.

"Saya tak mempermasalahkan patung apa yang dipasang di taman tersebut. Taman itu dinilai sangat menarik dan memberikan dampak positif terhadap pedagang," ucap Sri.

Sementara itu, Manager PT. Nusa Kota Rizki Aditya menerangkan, pembangunan taman ini sesuai dengan rencana pemerintah daerah.

Namun ketika pembangunan telah rampung, terjadi polemik di tengah masyarakat, yang mempersoalkan keberadaan dua patung, yaitu Gatotkaca dan Arjuna.

"Masyarakat menilai bahwa pembangunan ini tak menonjolkan identitas daerah. Tapi pembangunan ini Taman Super Hero," kata Rizki.

"Kita ini hanya pekerja," imbuhnya.

Ia menjelaskan, pembangunan Taman Super Hero ini dimulai April 2025 lalu.

Di taman ini, ada sekitar 14 patung super hero. Namun dalam pembangunan itu, pemerintah ingin menampilkan super hero dari Indonesia, yaitu Arjuna dan Gatotkaca.

"Karena kebanyakan hero yang ada merupakan dari luar negeri," ujarnya.

Terkait polemik di masyarakat, PPTK Taman Super Hero Dinas Pekerjaan (PU), Hermansyah mengaku telah berkoordinasi lebih intens dengan pimpinan terhadap pembangunan tersebut.

"Kita masih berkoordinasi dengan pimpinan, dalam menyikapi pembangunan itu. Nanti akan disampaikan langsung oleh pimpinan," ucap Hermansyah. (ary)



Pasang Iklan
Top