• Sabtu, 13 Desember 2025
logo
DPRD Provinsi Kalimantan Timur



Anggota Sanggar Tari Tanjung Rampong.(Foto: Sanggar Tari Tanjung Rampong)


TENGGARONG, (KutaiRaya.com) : Kehadiran Sanggar Tari Tanjung Rampong menjadi kabar baik bagi anak-anak di Desa Benua Puhun Kecamatan Muara Kaman, Kukar yang selama ini belum memiliki wadah untuk menyalurkan bakat seni mereka.

Sejak sanggar ini berdiri, berbagai potensi dan minat anak-anak mulai terwadahi, khususnya di bidang tari.

Pembina Sanggar Tari Tanjung Rampong, Siti Khadijah, menceritakan awal mula terbentuknya sanggar ini. Ia mengaku, telah melihat sendiri bagaimana anak-anak setiap mendengarkan musik sering kali terbawa suasana untuk menari, dan dari situ ia mulai memperhatikan adanya bakat terpendam.

"Waktu itu anak-anak sering ngumpul ke rumah. Kalau dengar musik, kelihatan bakatnya. Jadi pertama saya kenalkan tari jepen yang sederhana saja," ujar Siti pada Kutairaya.com saat dihubungi, Jumat (12/12/2025).

Berbekal pengalaman menari sejak lama, ia berinisiatif memperkenalkan berbagai kreasi tari jepen kepada anak-anak di desanya.

Mengenai nama Tanjung Rampong yang digunakan untuk sanggar, ia menjelaskan, nama tersebut diambil dari salah satu dusun di Benua Puhun.

"Di desa kami ada Dusun Tanjung Kriyu di bagian ulu dan Dusun Tanjung Rampong di hilir. Karena kami tinggal di Tanjung Rampong, jadi saya namakan sanggar ini, seperti itu. Supaya nama Tanjung Rampong tidak tenggelam dan makin dikenal dari desa ke desa," ungkapnya.

Untuk saat ini, Sanggar Tari Tanjung Rampong fokus melestarikan tari jepen, salah satu tarian khas Kutai. Meski begitu, ia menerangkan, kedepannya pihaknya akan ada rencana untuk menambahkan jenis kesenian lain ke dalam sanggar.

"Maunya sih nanti ada samrah juga. Cuma ini belum koordinasi dengan yang lain. Kalau memungkinkan, kita juga ingin memasukkan berbagai tari Nusantara supaya bisa digabungkan dalam satu pertunjukan," ucapnya.

Dari sisi dukungan pemerintah, ia mengaku, untuk saat ini sanggar pernah mendapatkan bantuan, meski belum memiliki banyak kesempatan tampil di berbagai daerah.

"Kami memang belum pernah tampil ke luar daerah. Masih sebatas di desa dan kecamatan saja," katanya.

Saat ini jumlah anggota sanggar berkisar 25 orang, terdiri dari anak-anak SD, SMP, hingga SMA. Dulunya anggota mencapai 50 orang, namun sebagian sudah melanjutkan pendidikan ke luar daerah atau kuliah.

Sepanjang tahun 2025, Sanggar Tari Tanjung Rampong telah beberapa kali tampil di berbagai kegiatan di Kecamatan Muara Kaman, termasuk di desa seperti Sebintulung.

"Kami berharap sanggar ini ke depannya lebih baik dan jangan sampai berhenti. Kendalanya mungkin karena kurang pelatih, sementara saya juga sibuk di sekolah. Kalau saya ada waktu, baru bisa melatih. Kalau tidak, ya sempat vakum," pungkasnya. (*zar)



Pasang Iklan
Top