
Kepala Lapas Kelas II A Tenggarong Suparman.(Foto: Achmad Rizki/Kutairaya)
TENGGARONG, (KutaiRaya.com): Kondisi Lapas Klas IIA Tenggarong telah melebihi kapasitas.
Hingga saat ini Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) mencapai sekitar 1.300 orang.
Hal ini disampaikan Kepala Lapas Klas IIA Tenggarong, Suparman kepada Kutairaya, Senin (8/12/2025).
Ia mengatakan, kapasitas Lapas ini melebihi sekitar 800 persen.
Seharusnya kapasitas tersebut hanya mampu menampung sekitar 416 WBP.
Meskipun telah melebihi kapasitas dan tak memiliki ruangan tahanan, namun pihaknya telah menyiasati kondisi tersebut dengan memindahkan tahanan ke Lapas luar daerah dan melakukan program bebas bersyarat.
"Kita memiliki sekitar 4 blok, dalam 1 blok ada sekitar 10 kamar dan setiap kamar diisi sekitar 40 WBP," katanya.
Ia menegaskan, over kapasitas ini juga tak menghambat suatu kegiatan WBP di dalam Lapas.
WBP didorong dan diarahkan untuk menjalankan program-program positif.
Sebelumnya, Lapas Klas IIA Tenggarong bersama Pemerintah Daerah pernah menbahas terkait hibah lahan untuk pembangunan Lapas.
Namun hingga saat ini belum ada tindak lanjutnya terkait hibah lahan tersebut.
"Sampai saat ini kami belum menerima hibah lahan untuk pembangunan Lapas. Hal ini akan kita tindak lanjuti kembali, mengingat kondisi Lapas yang telah over kapasitas," ucapnya.
"Jika telah menerima lahan, pembangunan Lapas juga menyesuaikan kantor wilayah Kaltim," imbuhnya.
Menurutnya, pembangunan Lapas itu memerlukan lahan seluas 3 hektare.
Lahan tersebut nantinya mencakup kamar hunian, Rumah Dinas Kepala Lapas, lahan pertanian, bengkel keterampilan dan lainnya.
"Kalau kita saat ini hanya lahan 1 hektare saja yang digunakan, jangankan untuk pertanian, untuk kamarnya saja sudah penuh," ujarnya.
Ia menjelaskan, WBP yang ada ini mencapai 80 persen didominasi dari Kabupaten Kukar, sedangkan 20 persennya berasal dari Kutai Barat (Kubar).
Dan kasus paling banyak, yaitu penyalahgunaan narkoba.
"Kasus narkoba paling banyak di sini dan WBP-nya berasal dari Kukar. Sisanya kasus perkelahian, menggunakan senjata tajam dan lainnya," tuturnya. (Ary)