
Penampilan Tradacom Gula Habang di Festival Kudungga.(Dok:Tradacom Gula Habang)
TENGGARONG, (KutaiRaya.com) : Ditengah minimnya dukungan, Tradacom Gula Habang di Desa Jongkang tetap menunjukkan semangat besar dalam melestarikan seni budaya.
Sanggar yang berdiri pada tahun 2022 ini lahir dari kesamaan hobi sekelompok anak muda yang ingin memiliki wadah untuk berkarya dan mengembangkan bakat seni tari di Jongkang, Kecamatan Loa Kulu.
Ikhsan Fadillah, selaku koreografer Tradacom Gula Habang mengatakan, terbentuknya sanggar ini berawal dari keinginan untuk mencari tempat berkumpul bagi pecinta seni.
"Awal mulanya itu karena satu hobi dengan pertemanan aja. Karena di sini (Jongkang,red) belum ada komunitas atau sanggar tari, makanya kami bentuk, sebenarnya ada, hanya saja bisa dikatakan sudah tutup, " ujar Ikhsan pada Kutairaya.com saat dihubungi, Senin (8/12/2025).
Nama Tradacom sendiri merupakan singkatan dari Traditional Dance Community. Sementara Gula Habang atau gula merah dipilih sebagai identitas, karena banyak warga di lingkungan mereka yang identik dengan gula merah.
"Filosofinya itu sebagai orang-orang yang manis dan elok dipandang, layaknya seperti gula merah, " ucapnya.
Komunitas ini fokus pada pelestarian tari Melayu, terutama tari Jepen. Namun, mereka juga dapat menampilkan tari Dayak dan saat ini tengah berupaya memperluas karya ke tarian Nusantara.
"Saat ini Tradacom Gula Habang memiliki sekitar 80 anggota, dengan 8 orang sebagai pengurus inti, " katanya.
Meski memiliki potensi besar, sanggar ini harus menghadapi berbagai kendala, salah satunya kurangnya fasilitas, terutama tempat latihan yang layak. Minat masyarakat terhadap seni tari di Jongkang juga masih rendah.
Selain itu, kondisi mental anggota yang beragam turut menjadi tantangan tersendiri. Kendala dana menjadi masalah besar lainnya.
"Dunia seni itu sangat butuh dana, sedangkan kami masih kekurangan," jelasnya.
Hingga kini, dukungan dari pemerintah kabupaten belum banyak dirasakan. Tradacom Gula Habang hanya menerima bantuan dari pihak desa melalui kantor Desa Jongkang. Mereka juga tengah berupaya dengan mengajukan proposal ke berbagai perusahaan dan anggota dewan, namun belum mendapat respon.
Padahal, prestasi Tradacom Gula Habang tidak bisa dipandang sebelah mata. Sanggar ini telah beberapa kali tampil di berbagai acara bergengsi.
Untuk tahun 2025, mereka telah tampil di kegiatan kecamatan untuk memperkenalkan Tradacom Gula Habang, lomba KTNA Got Talent di Tenggarong, Festival Kudungga, dan Panggung besar Erau, salah satu acara budaya terbesar.
Dalam jangka pendek, Tradacom Gula Habang berharap, dapat memiliki studio musik sendiri untuk mendukung proses latihan. Untuk rencana jangka panjang, mereka masih fokus memperbanyak karya dan memperkuat kualitas tim.
"Harapan kami, tolonglah kami, anak-anak muda ini, jangan dianggap sebelah mata. Kami sudah membawa nama desa lima tahun berturut-turut di Kalimantan Timur. Di Jongkang, hanya kami yang berani mengangkat nama desa keluar," pungkasnya. (*zar)