• Selasa, 16 Desember 2025
logo
DPRD Provinsi Kalimantan Timur



Smart Traffic Light di Simpang Tambak Rel, Kelurahan Baru, Tenggarong.(Foto: Andri Wahyudi/Kutairaya)


TENGGARONG, (KutaiRaya.com): Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) mulai memasang lampu lalu lintas pintar (smart traffic light) di Simpang Tambak Rel, Kelurahan Baru, Kecamatan Tenggarong.

Pemasangan fasilitas tersebut diharapkan mampu mengurai kepadatan arus kendaraan dan menekan angka kecelakaan yang kerap terjadi di kawasan itu.

Kabid Lalu Lintas Jalan Dishub Kukar, Irwan mengatakan, pemasangan smart traffic light ini berbeda dengan sistem konvensional yang selama ini digunakan.

Proyek tersebut memiliki masa kontrak pengerjaan sekitar 4 bulan.

“Yang lama itu manual, jadi pengaturannya harus kami sesuaikan langsung di lapangan. Kadang baru hijau sebentar sudah merah lagi karena pertumbuhan kendaraan tidak terpantau otomatis. Nah, sistem yang baru ini sudah bersifat smart,” kata Irwan, Senin (8/12/2025).

Irwan menjelaskan, smart traffic light dilengkapi kamera di setiap lengan simpang total 4 titik yang akan mengintegrasikan data kepadatan kendaraan secara real-time.

Sehingga durasi lampu hijau dapat menyesuaikan volume kendaraan di masing-masing arah.

“Kameranya untuk membaca kepadatan. Kalau satu sisi lebih ramai, waktu hijaunya bisa lebih lama. Jadi tidak seperti dulu yang harus menunggu petugas datang mengatur secara manual,” ujarnya.

Menurut Irwan, lokasi tersebut termasuk kawasan dengan tingkat urgensi tinggi karena merupakan jalur padat aktivitas masyarakat.

Selain ada permukiman, area itu juga dekat dengan pasar, sekolah menengah atas, dan akses menuju daerah bantaran sungai.

“Beberapa kali terjadi kecelakaan di situ. Masyarakat dan kepolisian juga sudah lama berharap fasilitas ini dipasang. Alhamdulillah tahun ini ada anggaran sehingga bisa direalisasikan,” tambahnya.

Selain membantu pengaturan lalu lintas, kamera smart traffic light juga berfungsi sebagai alat pemantau dan bahan evaluasi terkait kejadian kecelakaan maupun perubahan pola pergerakan kendaraan harian (LHR).

“Dengan kamera ini, kami bisa memantau dari kantor induk. Kalau ada masalah bisa cepat ditangani. Ini ibarat memperpanjang mata kami di lapangan,” katanya.

Irwan menyebut sistem tersebut nantinya akan bekerja 24 jam, namun pengaturan khusus tetap dapat dilakukan sesuai dinamika kepadatan.

Misalnya, jika pada malam hari lalu lintas masih ramai, lampu tidak otomatis masuk mode kedip (flashing) seperti sistem lama.

Saat ini progres proyek masih dalam tahap pemasangan infrastruktur dan sinkronisasi internet sebagai penunjang sistem.

“Mudah-mudahan operasionalnya bisa berjalan di akhir Desember. Yang penting sistem sudah siap dan bisa membantu mengurai kepadatan di simpang itu,” ucap Irwan. (Dri)



Pasang Iklan
Top