• Selasa, 16 Desember 2025
logo
DPRD Provinsi Kalimantan Timur



Ramalan Cuaca BMKG.(Foto: Andri Wahyudi/Kutairaya)


TENGGARONG, (KutaiRaya.com): Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) mengeluarkan surat imbauan kewaspadaan terhadap potensi peningkatan curah hujan di wilayah Kukar.

Imbauan tersebut dikeluarkan berdasarkan pembaruan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang memprediksi adanya dua puncak musim hujan pada Desember 2025–Januari 2026 serta April–Mei 2026.

Kepala Pelaksana BPBD Kukar, Setianto Nugraha Aji melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Edy Haryadi mengatakan, imbauan tersebut telah disampaikan kepada seluruh Camat se-Kukar.

“Surat imbauannya sudah kami keluarkan sesuai update dari BMKG. Puncak musim hujan diprediksi terjadi dua kali, yaitu Desember–Januari dan Maret–April 2026. Dasar imbauan itu jelas, ada surat dari Kemendagri, BNPB, dan sejumlah referensi lain. Itu imbauan untuk seluruh wilayah Kukar, bukan hanya daerah hulu,” ujar Edy, Senin (8/12/2025).

Ia menjelaskan, kondisi alam Kukar memiliki kemiripan karakter dengan beberapa wilayah di Sumatera yang saat ini juga mengalami peningkatan curah hujan.

Meskipun topografi berbeda, aktivitas perkebunan dan pertambangan dinilai serupa sehingga potensi risiko turut menjadi perhatian.

Edy mengemukakan, BPBD Kukar baru saja mengikuti undangan BMKG di Samarinda terkait pembaruan analisis cuaca.

Dari pertemuan tersebut, BMKG memberikan tambahan surat resmi berisi prediksi terbaru.

“Hasil update kemarin, prediksi cuaca tahun 2026 menunjukkan intensitas hujan cenderung tinggi hampir sepanjang tahun. Tahun ini saja hanya ada satu kali kemarau, itu pun sekitar satu bulan pada Juli. Prediksi tentu bisa berubah, karena itu BMKG selalu melakukan pembaruan,” tuturnya.

Menurut Edy, BPBD Kukar akan terus menyampaikan informasi terbaru kepada masyarakat dan pemerintah kecamatan sebagai langkah antisipasi dini.

“Biasanya BMKG memberikan peringatan dini dengan cukup baik, seperti kasus di Sumatera. Mereka selalu menyurati BNPB dan BPBD se-Indonesia. Namun persoalannya, tidak semua BPBD memiliki anggaran besar untuk respons cepat. Jadi kami berupaya menyampaikan informasi secepat mungkin agar bisa diantisipasi,” ujarnya.

BPBD Kukar mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap kemungkinan banjir, tanah longsor, dan cuaca ekstrem, serta mengikuti informasi resmi dari BPBD maupun BMKG.

“Walaupun sifatnya prediksi, tetap lebih baik kita antisipasi. Imbauan berlaku hingga April 2026 dan akan diperbarui jika ada informasi terbaru dari BMKG,” ucap Edy. (Dri)



Pasang Iklan
Top