
Anggota DPRD Kaltim, Akhmed Reza Fachlevi.(Foto:Ridwan/Kutairaya)
SAMARINDA, (KutaiRaya.com) : Anggota DPRD Kaltim, Akhmed Reza Fachlevi mengatakan, saat ini jumlah lulusan di Kaltim sekitar 52 ribu orang per tahun, tetapi sebagian besar kesulitan masuk ke dunia kerja.
Maka lanjut politisi muda Gerindra ini, salah satu langkah yang mendesak adalah mendorong dunia industri di Kaltim lebih berkomitmen memberi ruang bagi tenaga kerja lokal, khususnya lulusan baru.
“Kesempatan pertama untuk bekerja bagi lulusan baru sangat penting. Karena itu, dunia industri seharusnya bisa lebih banyak menyerap tenaga kerja lokal,” ucapnya.
Legislator Karang Paci dari Dapil Kukar ini mengaku, peluang kerja yang tersedia saat ini tidak mampu menampung mereka semua. Kondisi tersebut menunjukkan ketimpangan serius antara output pendidikan dengan kapasitas lapangan kerja di daerah.
“Lapangan pekerjaan yang tersedia belum sebanding dengan angka kelulusan. Ini yang harus segera dicari solusinya,” imbuhnya.
Ia menambahkan, selain soal keterbatasan lapangan kerja, ia juga menyoroti ketidaksesuaian antara kurikulum pendidikan dengan kebutuhan nyata dunia usaha.
"Konsep link and match, harus benar-benar diterapkan agar para lulusan siap bersaing. Sampai sekarang, masih banyak ketidaksinkronan antara pendidikan dengan kebutuhan industri," demikian. (One/Adv)