
Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kukar, Linda Juniarti.(Achmad Rizki/Kutairaya)
TENGGARONG,(KutaiRaya.com): Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) berencana untuk membangun jembatan utama penghubung antar kabupaten/kota.
Hal itu untuk mengantisipasi kemacetan, saat tengah melakukan perawatan Jembatan Kukar.
Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kukar, Linda Juniarti mengatakan, untuk melakukan pembangunan jembatan itu diperlukan feasibility study (FS) atau studi kelayakan, baik itu lokasi, efisiensi maupun lainnya.
"Tahun depan (2026, red) telah dialokasikan FS itu sendiri. Untuk menentukan lokasi dan lainnya," kata Linda kepada Kutairaya, Selasa (4/11/2025).
Menurutnya, pembangunan jembatan penghubung antar kabupaten/kota ini sangat diperlukan.
Berdasarkan hasil evaluasi sebelumnya, saat pemerintah daerah sedang melakukan perawatan Jembatan Kukar, maka terjadi kemacetan panjang.
Sehingga sejumlah pengendara mengeluh atas kemacetan yang terjadi akibat perawatan jembatan Kukar.
Padahal saat itu jembatan Kukar tidak ditutup total, tapi menggunakan sistem satu jalur bergantian.
"Untuk pembangunan jembatan itu, melihat dari kemampuan keuangan daerah. Kita belum bisa memastikan kapan bisa terlaksana," ucapnya.
Ia mengatakan, dari informasi yang diterima bahwa keuangan daerah lagi menurun.
Awalnya mencapai Rp 7 triliun, kemudian bisa merosot di angka Rp 4 triliun.
Artinya, anggaran Dinas PU Kukar yang telah diplotkan untuk 2026, pasti mengalami perubahan.
"Sementara untuk bidang kami, anggaran di 2026 hanya Rp 400 miliar. Itu sangat kurang untuk percepatan pembangunan infrastruktur," tuturnya.
Salah seorang warga Tenggarong, Muhammad Trisno menilai, jembatan penghubung antar kota/kabupaten sangat diperlukan.
Pemerintah daerah bisa membangun di Kelurahan Mangkurawang atau Kecamatan Loa Kulu, yang tak jauh dari jembatan Kukar utama
"Jangan sampai ketika jembatan utama dilakukan perbaikan, itu menimbulkan dampak yang luar biasa atau merugikan," ucap Trisno. (ary)