
Salah Satu Pemuda di Kukar Sedang berbagi Ilmu.(Foto:Indri)
TENGGARONG,(KutaiRaya.com): Ketua DPRD Kutai Kartanegara (Kukar), Ahmad Yani, menilai pemuda memiliki peran strategis dalam membangun kemandirian ekonomi daerah melalui jalur kewirausahaan. Menurutnya, generasi muda Kukar memiliki potensi besar untuk mengembangkan usaha kreatif berbasis lokal jika diberikan ruang, pelatihan, dan dukungan yang berkelanjutan.
"Pemuda Kukar ini penuh ide dan semangat. Mereka hanya butuh dukungan konkret agar bisa menyalurkan potensi itu menjadi kegiatan ekonomi produktif. Wirausaha adalah salah satu jalan paling realistis untuk menciptakan kemandirian ekonomi di tingkat daerah," ujar Ahmad Yani di Tenggarong, Minggu (2/11/2025).
Ia menegaskan, pembangunan ekonomi tidak bisa hanya bergantung pada sektor industri besar, melainkan juga perlu ditopang oleh tumbuhnya usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang digerakkan oleh anak muda. “Kalau pemuda kita berani berwirausaha, maka lapangan kerja akan tercipta. Ini bukan hanya soal bisnis, tapi juga soal pemberdayaan dan ketahanan ekonomi masyarakat,” katanya.
Ahmad Yani juga menyoroti pentingnya perubahan pola pikir generasi muda agar tidak hanya berorientasi pada pekerjaan formal. Menurutnya, semangat menjadi pencipta lapangan kerja harus lebih dikedepankan.
"Kita harus menanamkan mental wirausaha sejak dini. Anak muda jangan hanya berharap diterima kerja, tapi harus berani membuka usaha sendiri," tegasnya.
Untuk mendukung hal itu, DPRD Kukar siap mendorong pemerintah daerah memperluas program pelatihan kewirausahaan di semua tingkatan. Ahmad Yani menilai, pelatihan dan pendampingan harus menjangkau hingga ke tingkat kecamatan dan desa agar semua pemuda memiliki akses yang sama terhadap peluang berusaha.
"Potensi besar justru ada di desa-desa. Banyak anak muda di sana punya kemampuan dan produk lokal yang bisa dikembangkan. Tinggal bagaimana pemerintah memfasilitasi mereka dengan edukasi, pendampingan, dan akses pasar," ujarnya.
Ia menambahkan, salah satu kunci keberhasilan wirausaha muda adalah kolaborasi lintas sektor baik dengan lembaga pendidikan, komunitas, maupun dunia usaha.
"Harus ada ekosistem kewirausahaan yang kuat. DPRD siap membantu menciptakan regulasi yang mendukung iklim usaha yang ramah bagi pemuda," jelasnya.
Ahmad Yani juga mengingatkan pentingnya pendampingan berkelanjutan bagi pelaku usaha muda, termasuk akses modal dan pelatihan manajemen bisnis.
"Banyak anak muda berhenti di tengah jalan karena tidak ada mentor atau pembimbing. Ini yang perlu diperbaiki agar mereka bisa bertahan dan tumbuh," tuturnya.
Ia optimistis bahwa dengan dukungan kebijakan yang tepat, Kutai Kartanegara dapat menjadi salah satu pusat pertumbuhan ekonomi berbasis kewirausahaan muda di Kalimantan Timur.
"Kukar punya potensi besar. Kalau semangat wirausaha ini ditumbuhkan dengan baik, kita akan melihat lahirnya generasi baru pelaku usaha yang tangguh dan mandiri," ujarnya.
Di akhir pernyataannya, Ahmad Yani menegaskan bahwa pemberdayaan pemuda melalui kewirausahaan bukan hanya soal ekonomi, tetapi juga soal masa depan daerah.
"Kita ingin pemuda Kukar bukan sekadar penerus, tapi pelopor pembangunan ekonomi baru. Mereka adalah harapan bagi kemandirian dan kemajuan daerah," pungkasnya. (adv)