• Kamis, 18 Desember 2025
logo
DPRD Provinsi Kalimantan Timur



‎Situasi banjir di Kota Samarinda beberapa waktu lalu.(Foto:Abi/KutaiRaya)


‎SAMARINDA, (KutaiRaya.com) : Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), Rudy Masud merencanakan untuk mengeruk dan memperdalam Sungai Mahakam, agar Sungai Mahakam dapat menampung debit air yang lebih besar, sehingga banjir di ibukota Kaltim dapat dikurangi.

Sementara, menurut Walikota Samarinda Andi Harun, selama 20 tahun terakhir, pengerukan Sungai Mahakam tidak pernah dilakukan, sehingga debit air di Sungai Mahakam sering memenuhi kapasitas sungai. Akan tetapi, upaya normalisasi sungai juga memerlukan koordinasi lintas pemerintah, termasuk juga dengan pihak Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim.

‎"Saya berterima kasih kepada Pak Gubernur, dan para pihak yang terlibat dan ikut berjuang, untuk mengendalikan banjir di Kota Samarinda," ucapnya.

‎Selama ini, Koordinasi berjalan di tingkatan teknis, hanya antara Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota dan Provinsi. Ia sendiri tidak mengetahui secara pasti, terkait pembahasan Gubernur Kaltim, di Kementerian Perhubungan, namun langkah ini menurutnya sebuah langkah yang positif.

‎Ia juga menyebutkan, hampir seluruh rencana pengendalian banjir di Ibukota Kaltim, telah memiliki Detail Engineering Design (DED).

‎"Saya masih menunggu koordinasi dengan pihak Gubernur, datanya sudah lengkap dan siap saya berikan. Untuk saat ini, hanya tersisa beberapa kegiatan pengendalian banjir, di Kota Samarinda yang belum memiliki DED - nya," jelasnya.

‎Lanjutnya, ia juga menjelaskan terkait pembangunan Pintu Air di Jembatan satu, Sheet Pile di sepanjangan Sungai Karang Mumus, pembangunan Rumah Pompa, dan Kolam Retensi serta, Optimalisasi Waduk Lempake yang saat ini, mengalami sedimentasi hingga 0,8 juta meter kubik.

‎Ia juga memaparkan, bahwa saat ini sebagian proyek tersebut, telah menjadi kewenangan dari Balai Wilayah Sungai (BWS), yang berada di bawah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

‎"Tentunya, kami sudah memiliki DED untuk revitalisasi drainase, di dalam Kota. Dan jika dibutuhkan, maka semua datanya pasti akan kami berikan, kepada Pemerintah Provinsi," lanjutnya.

‎Ia juga menjelaskan, untuk mengatasi air pasang dari Sungai Mahakam, yang saat ini sering menyebabkan genangan air di kawasan Pelabuhan, dan Jalan Slamet Riyadi, pihak Pemerintah telah membuat rancangan sistem pintu air otomatis.

‎"Jika debit air nanti naik, maka pintu air akan ditutup. Dan jika debit air - nya sudah kembali normal, maka akan dibuka lagi. Hal ini supaya air dari darat, dapat mengalir ke Mahakam," tutupnya. (*Abi)



Pasang Iklan
Top