
Salah Satu Objek Wisata di Pulau Kumala Tenggarong.(Andri Wahyudi/Kutairaya)
TENGGARONG,(KutaiRaya.com): Objek wisata Pulau Kumala di Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) terus berbenah dengan tetap menjaga kebersihan, pemeliharaan hingga perawatan rutin setiap harinya.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kukar melalui Dinas Pariwisata (Dispar) menganggarkan Rp 2,8 miliar per tahun untuk memastikan Pulau Kumala tetap bersih dan aman.
Kabid Pengembangan Destinasi Wisata, Dispar Kukar, M. Ridha Fatrianta menjelaskan, per.tahunya itu kurang lebih Rp 2,8 miliar dianggarkan untuk pemeliharaan dan perawatan Pulau Kumala.
Adanya pemeliharaan ini membuat perubahan dari kondisi sebelumnya.
"Karena memang kami waktu itu dapat mengelola dalam kondisinya sudah terlanjur rimbun. Metode kerjanya juga nggak bisa secara langsung dibersihkan karena kan kayak tumbuh-tumbuhan itu dia setelah dipotong, harus dirapikan, baru kita ke lokasi lain," ujarnya saat dikonfirmasi Kamis (23/10/2025).
Dalam waktu 2 tahun ini, Dispar memperbaiki objek wisata itu.
Waktu awal kelihatannya tidak bersih, belum terawat, namun saat ini mulai keliling membersihkannya.
Ini sudah mulai ke titik yang sebelah dari ujung sampai ujung lainnya sudah bersih.
"Kemudian ada beberapa pemeliharaan yang hasil dari optimalisasi Dispar, dalam rangka pelayanan pariwisata, ada pemasangan CCTV, ada beberapa kegiatan yang dioptimalkan dan sebenarnya banyak juga kegiatan yang diefisiensi, jadi itu yang tersisa," tuturnya.
Lalu perbaikan di area-area pintu masuk, tapi yang mungkin menjadi prioritas, seperti CCTV, area loket, karena ada yang rusak, dan paving block yang rusak itu dimaksimalkan.
"Jadi ada perbaikan, kalau titiknya ada 24 titik, tapi yang jelas area-area yang memang titik kumpul terutama di pintu-pintu masuk orang, area-area yang kami anggap itu rawan, seperti area yang di sebelah tepi pulau," katanya.
Sementara itu, rencana pembangunan waterboom sudah di proses pembahasan, mudah-mudahan tahun depan bisa dilanjutkan karena rancangan itu terkait dengan lansekapnya.
Ada beberapa pekerjaan yang tambah dan kurang, yang tidak bisa teranggarkan.
"Harapannya sih tahun depan itu bisa terlaksana dan kita bisa selesaikan. Progresnya ini kurang lebih ada 80 persen dari perjalanan seluruh lansekap. Dan, tahun depan itu bisa beroperasi," ucapnya. (dri)