
Bimtek Kurikulum merdeka pada guru SMP di Kabupaten Kukar.(Foto:Alfiah)
TENGGARONG,(KutaiRaya.com): Implementasi Kurikulum Merdeka di jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) masih terus berlangsung hingga saat ini.
Meski terdapat wacana perubahan pada salah satu komponennya, yakni Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), kurikulum tersebut tetap menjadi acuan utama dalam proses pembelajaran.
Plt Kepala Bidang Pembinaan SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kukar, Emy Rosana Saleh, menyampaikan bahwa Kurikulum Merdeka tidak dihapus, namun terdapat penyesuaian terkait strategi pembelajaran dan penguatan profil lulusan.
"Kurikulumnya masih berjalan. Hanya saja, P5 yang dulunya menjadi bagian dari Kurikulum Merdeka kini akan diganti dengan pengembangan delapan profil lulusan," ujarnya pada Jumat (4/7/2025).
Menurutnya, perubahan tersebut merupakan bagian dari kebijakan baru di bawah kepemimpinan Menteri Pendidikan yang baru. Meski rapor P5 tidak lagi digunakan, pendekatan pembelajaran justru diperkuat melalui konsep deep learning atau pembelajaran mendalam yang kini tengah digaungkan oleh kementerian.
Dalam konteks penerapannya di Kukar, Emy menegaskan bahwa proses implementasi Kurikulum Merdeka di tingkat SMP sudah berjalan dengan cukup baik sejak tahun 2022.
Hal ini didukung oleh pelaksanaan bimbingan teknis (Bimtek) kepada guru-guru mata pelajaran di seluruh sekolah menengah pertama.
"Khusus untuk SMP, kami sejak 2022 sudah memberikan Bimtek selama 3 sampai 4 hari bagi seluruh guru. Jadi sejauh ini sudah terrealisasi dengan baik," tegasnya.
Di sesi akhir, Emy memastikan, meskipun ada tantangan geografis di beberapa wilayah, pelaksanaan Kurikulum Merdeka tetap menjangkau sekolah-sekolah yang berada di pelosok.
"Kami berusaha agar semua sekolah, termasuk yang terpencil, tetap mendapatkan pendampingan. Karena bagi kami, pemerataan kualitas pendidikan itu penting," pungkasnya. (adv)