
Embung Maluhu.(Foto:Indri)
TENGGARONG,(KutaiRaya.com): Embung Maluhu yang dibangun Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) yang kini telah dirampungkan membawa manfaat besar bagi masyarakat. Tidak hanya sebagai sumber air untuk pertanian, embung ini juga mulai diarahkan untuk pengembangan sektor perikanan dan wisata, sehingga menjadi aset strategis bagi Kelurahan Maluhu, Kecamatan Tenggarong.
Lurah Maluhu, Tri Joko Kuncoro, menyampaikan bahwa keberadaan embung ini telah memberi dampak langsung terhadap kehidupan masyarakat, terutama di enam RT yang wilayah pertaniannya terkoneksi dengan aliran air embung.
"Embung ini menjadi salah satu alternatif sumber air yang sangat membantu. Jadi ketika hujan deras, airnya tertampung, dan bisa digunakan untuk irigasi lahan. Sekitar enam RT terbantu dengan adanya embung, yakni RT 17, 18, 19, 20, dan 21. Dengan ketersediaan air yang lebih stabil, lahan pertanian bisa digarap lebih maksimal," jelasnya, Selasa (30/9/2025).
Menurut Tri Joko, manfaat embung ini sangat nyata karena sebelumnya petani kerap kesulitan ketika musim kemarau tiba. Dengan adanya tampungan air, ketersediaan irigasi lebih terjamin, sehingga produktivitas pertanian warga bisa meningkat.
Selain untuk pertanian, embung juga mulai diarahkan untuk fungsi tambahan seperti perikanan dan pariwisata. Dinas Perikanan bahkan sudah dua kali melakukan penebaran benih ikan di area embung. Hasilnya, warga kini bisa memanfaatkan embung sebagai lokasi pemancingan.
"Setiap momen tertentu seperti peringatan Hari Pangan Nasional, sering digelar event mancing bersama di embung. Jadi manfaatnya tidak hanya ke sektor pertanian, tapi juga memberi ruang rekreasi bagi warga," tambahnya.
Dari sisi pembangunan fisik, Dinas PU Kukar telah menuntaskan konstruksi utama embung. Meski begitu, masih ada sejumlah fasilitas pendukung yang perlu ditambahkan agar keberadaan embung semakin optimal.
"Pekerjaan utama embung sudah selesai. Tinggal penambahan seperti turap agar tebing tidak longsor, juga jembatan kecil di sekitar embung. Itu penting supaya embung lebih aman dan bisa bertahan lama," ujar Tri Joko.
Ia juga menekankan bahwa dukungan masyarakat terhadap embung ini sangat besar. Warga merasa senang karena fasilitas ini langsung memberi manfaat nyata dalam kehidupan sehari-hari.
"Alhamdulillah, respon masyarakat sangat positif. Mereka bersyukur adanya embung ini. Kami tentu berterima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Kukar, khususnya Dinas PU, yang sudah membangunnya," ucapnya.
Namun, Tri Joko berharap pemerintah daerah dapat mengalokasikan kembali anggaran di tahun-tahun mendatang untuk melengkapi sarana dan prasarana embung. Dengan demikian, embung tidak hanya berfungsi sebagai sumber air, tetapi juga berkembang sebagai destinasi wisata lokal.
"Ke depan, fasilitas tambahan bisa membuat embung ini lebih indah, sekaligus menambah daya tarik wisata. Jadi selain menghidupi pertanian, embung juga bisa jadi pusat aktivitas perikanan dan tempat rekreasi bagi masyarakat," imbuhnya.
Dengan berbagai manfaat yang sudah dirasakan, pembangunan Embung Maluhu menjadi bukti nyata peran Dinas PU Kukar dalam menghadirkan infrastruktur yang berdampak langsung pada masyarakat. Embung ini sekaligus membuka peluang baru bagi pengembangan sektor ekonomi, pertanian, dan wisata di Kelurahan Maluhu.
Keberadaan Embung Maluhu diresmikan Pemkab Kukar pada 23 April 2024. Embung tersebut menjadi harapan warga Maluhu yang sebagian merupakan para petani, untuk meningkatkan produktifitas pertanian.
Sementara Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kutai Kartanegara, Wiyono menegaskan komitmennya untuk terus melakukan pembenahan dan kelengkapan fasilitas pendukung.
"Sebab kita harapkan keberadaan embung ini selain berfungsi sebagai pengairan pertanian di Maluhu, juga menjadi tempat wisata. Dengan kelengkapan fasilitas yang memadai kita yakini akan bisa menarik wisatawan,"kata Wiyono. (adv)