
Sidang Komisi Irigasi 3 di Hotel Haris Samarinda.(Achmad Rizki/Kutairaya)
TENGGARONG,(KutaiRaya.com):Untuk memaksimalkan sektor pertanian, khususnya padi sawah, Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) menggelar Sidang Komisi Irigasi 3, di Hotel Haris Samarinda, Selasa (30/9/2025).
Kegiatan ini dibuka langsung Ketua Sidang Komisi Irigasi, Sy. Vanesa Vilna dan dihadiri Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kukar, Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kukar dan tamu undangan lainnya.
Kepala Dinas PU Kukar, Wiyono mengatakan, sidang komisi ini digelar dalam rangka Rencana Tata Tanam Global (RTTG) dan Rencana Tata Tanam Detail (RTTD).
Menurutnya, pembangunan pertanian menjadi prioritas Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kukar.
Ia mengatakan, sidang ini berkaitan dengan bagaimana pengelolaan pengaturan irigasi.
Saat ini kondisi yang dialami pengelolaan irigasi masih terbatas, karena Indeks Pertanaman (IP) saat ini hanya dua kali dalam satu tahun.
"Kami ingin menargetkan IP ini dalam satu tahun 3 kali tanam dan panen," kata Wiyono, kepada Kutairaya.
Untuk mencapai hal tersebut, maka diperlukan pemetaan, identifikasi kawasan dalam pengembangan pertanian, khususnya pengelolaan pengaturan irigasi.
"Ada beberapa kawasan yang dinilai potensial, untuk menyusun perbaikan terhadap rencana intervensi infrastruktur irigasinya," ujarnya.
Jika kawasan pengelolaan pengaturan irigasi telah diidentifikasi, maka bisa ditetapkan kawasan Rencana Tata Tanam itu.
Ada beberapa opsi kawasan untuk pengembangan sektor pertanian, termasuk di Desa Bangun Rejo.
"Kita masih melakukan pembahasan dan menyusun action plan (perencanaan), serta kegiatan apa saja yang ditindaklanjuti, agar ke depan rencana tata tanam yang kita susun bisa mencapai target yang diharapkan," ujarnya.
Menurutnya, sistem irigasi idealnya telah memiliki sumber air dan diketahui kapasitas air tersebut, sehingga dalam menentukan rencana tata tanam ini bisa diketahui dari kesiapan dari pengelolaan pengaturan irigasi.
Dia berharap, dengan upaya ini sektor pertanian di Kukar bisa makin maju dan berkembang sehingga terwujud kesejahteraan masyarakat.
Sementara itu Ketua Sidang Komisi Irigasi 3 Sy. Vanesa Vilna menamnahkan, melalui sidang komisi ini bagian dari perantara antara pelaku Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) dengan pemerintah daerah, terhadap pemenuhan infrastruktur pertanian, khususnya irigasi.
"Sehingga nantinya bisa berdampak terhadap peningkatan produktivitas padi di Kukar," kata Vanesa.
Ia menilai, tingkat produktivitas padi di Kukar saat ini hingga 2035 mencapai sekitar 65 persen.
Artinya, seluruh pihak harus berupaya dalam meningkatkan produktivitas padi, sehingga Kukar tak mengalami kelangkaan pangan.
"Saat ini kita tengah menyusun terkait dengan perencanaan untuk RTTG," ucapnya.
Untuk menetapkan RTTG, pastinya diperlukan data spaycial atau akurat yang bisa mendukung terhadap perencanaan penyusunan infrastruktur irigasi. (adv/ary)