• Minggu, 02 November 2025
logo
DPRD Provinsi Kalimantan Timur

Disdikbud Kutai Kartanegara



Prosesi merebahkan tiang ayu oleh pihak Kesultanan dan pejabat tinggi.(Foto: Achmad Nizar/Kutairaya)


TENGGARONG, (KutaiRaya.com) : Erau Adat Kutai 2025 resmi usai pada Senin (29/9/2025), yang ditandai dengan merebahkan Tiang Ayu, sebagai simbol berakhirnya seluruh prosesi Erau.

Prosesi merebahkan tiang ayu ini dilakukan oleh pihak Kesultanan Kutai dan pejabat tinggi, seperti dua orang pangeran, serta Bupati Kukar Aulia Rahman Basri dan Wakil Bupati Rendi Solihin.

Pamong Budaya Ahli Muda Bidang Cagar Budaya Disdikbud Kukar M. Saidar mengatakan, perebahan Tiang Ayu ini menjadi penanda bahwa seluruh rangkaian adat Erau telah selesai dilaksanakan.

"Perebahan Tiang Ayu ini menandakan bahwa Erau Adat Kutai telah resmi berakhir, prosesi ini selalu dilakukan di akhir kegiatan, dan menjadi simbol penutupan seluruh rangkaian acara selama satu minggu," ujar Saidar pada Kutairaya.com di Keraton Kutai Kartanegara, Senin (29/9/2025).

Ia menjelaskan, sebelum tiang direbahkan, pangeran dari pihak Kesultanan melakukan ritual tepong tawar atau sawai yaitu pembersihan secara spiritual. Setelah itu, pangeran melaporkan kepada Sultan bahwa prosesi telah selesai dan siap untuk direbahkan.

Menurutnya, rangkaian kegiatan Erau tidak ada perubahan dari tahun ke tahun. Seluruh ritual yang dilaksanakan sama saja pada tradisi lama yang telah diwariskan secara turun-temurun sejak masa Sultan Aji Batara Agung Dewa Sakti.

"Prosesi Erau itu dari dulu sudah seperti ini. Dimulai dari menjamu benua, merangin, beluluh, bepelas, mengatur dahar, hingga akhirnya perebahan Tiang Ayu, semua sudah diatur dari dulu," tuturnya.

Setelah prosesi merebahkan tiang ayu, pihak Kesultanan bersama Pemkab Kukar langsung menuju makam para leluhur untuk berziarah. (*zar)



Pasang Iklan
Top