Lahan Sawah di Kukar.(Andri wahyudi/kutairaya)
TENGGARONG, (KutaiRaya.com):Program Brigde Pangan Optimalisasi Lahan (Oplah) di Kabupaten Kutai Kartanegara mulai dijalankan, menyasar di empat kecamatan yakni Kecamatan Marangkayu, Tenggarong, Anggana dan Samboja.
Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kukar Muhammad Taufik, menjelaskan untuk Brigade Pangan di lokasi Oplah lokasi optimasi lahan rawa.di Kecamatan Tenggarong yakni di Kelurahan Jahab dengan luas lahan 2.392 hektare.
"Operasional Brigade Pangan ini, sampai sekarang Alhamdulillah sudah sesuai dengan juknis, sesuai dengan pedoman, sudah tersalur beberapa jenis bantuan," ujarnya Kamis (25/9/2025).
Ia menuturkan, dalam proses pengembangan terdapat alat mesin pertanian, kemudian benih padi, dan kapur. Selain itu ada biaya olah tanah. "Jadi paket yang diperoleh Brigade Pangan ini paket lengkap. Mulai dari sarana produksi, benih, kapur, kemudian alsin. Olah lahan sampai pekerjaan fisik optimasinya itu. Pekerjaan fisik optimasi lahan yang dikerjakan bekerasama sama dengan TNI. Itu ada perbaikan saluran, ada jembatan, ada pintu air,"paparnya.
Taufik menjelaskan memenurut pedoman tenisnya, Brigade Pangan ini ada di lokasi optimasi lahan dengan lokasi cetak sawah. "Itu yang kegiatan dari sumber APBN. Tetapi ada rencana kita, yang akan mensosialisasikan Brigade Pangan ini di luar itu. Karena memang secara konseptual, Brigade Pangan ini suatu lembaga petani yang lengkap," terangnya.
Tidak seperti POKTAN, Brigade Pangan ini semua mengkorporasikan sistem mulai dari hulur ke hilir. Mulai dari pengolahan lahan sehingga secara konseptual ada perjanjian dengan pemilik lahan, dengan kalkulasi 70-30. 70 Brigade, 30-nya adalah pemilik lahan.
"Di lokasi Oplah sudah ada perjanjian dengan kelompok tani dan gabungan kelompok tani. Ada juga yang mampu secara swadaya. Tapi mereka secara umum masih keterbatasan modal. Untuk alat saja mereka juga, bagian kesulitan juga,"ungkapnya.
Sementara itu, Camat Tenggarong Sukono mengatakan bahwa pihaknya ikut mendukung adanya program dari pemerintah pusat, yakni optimalisasi lahan yang menyasar lahan yang tidak produktif. Dengan adanya program ini dapat membantu memaksimalkan lahan yang ada, menjadi lahan produktif.
"Kami berharap program ini bisa berjalan sesuai dengan target yang telah ditetapkan, dan tentu bisa membantu meningkatkan perekonomian para petani,"
tutupnya. (dri)