Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga (BM), Linda Juniarti.(Achmad Rizki/Kutairaya)
TENGGARONG, KutaiRaya.com - Percepatan pembangunan infrastruktur jembatan di 2025 ini terus dilakukan, termasuk jembatan Jongkang, Kecamatan Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar).
Jembatan tersebut menghubungkan antara Desa Jongkang dan Loa Lepu, Kecamatan Tenggarong Seberang, bahkan Kota Samarinda.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kukar, Wiyono melalui Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga (BM), Linda Juniarti mengatakan, progres pembangunan jembatan tersebut sudah mencapai sekitar 90 persen.
Pembangunan jembatan permanen dilakukan dengan spesifikasi Tipe A dengan bentang sekitar 20 meter, lebar 7 meter dan sisi kiri maupun kanan 1 meter bagi pejalan kaki.
"Sebentar lagi pembangunan jembatan tersebut rampung. Dalam pembangunannya tak mengalami kendala," kata Linda kepada Kutairaya, Jum
Ia menjelaskan, Pemkab Kukar berencana akan membangun 2 jembatan di area tersebut, namun pembangunan itu dilakukan secara bertahap, mengingat kemampuan keuangan daerah.
Menurutnya, adanya pembangunan jembatan dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat Kukar maupun pengguna jalan lainnya.
Pembangunan jembatan merupakan bagian dari komitmen pemerintah daerah dalam meningkatkan konektivitas wilayah.
Upaya ini tentu memudahkan akses mobilisasi masyarakat antar wilayah.
Dalam proses pembangunan jembatan itu, pihaknya telah menyiapkan jembatan bailey sebagai akses mobilisasi sementara bagi masyarakat maupun pengendara yang melintasi jalur tersebut.
"Meskipun pekerjaan jembatan Jongkang nanti rampung, jembatan bailey itu masih tetap di sana. Tapi ketika jembatan bailey itu tidak dibutuhkan, maka akan dipindahkan," tuturnya.
Sebelum dibangun jembatan, akses masyarakat hanya menggunakan jembatan kayu yang dilapisi bebatuan.
Sehingga jembatan kayu dinilai membahayakan bagi pengendara, terlebih aksesnya sempit.
Sementara itu Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) jembatan Jongkang, Trias Tono menambahkan, rencana awal Bupati Kukar terhadap pembangunan jembatan itu ada 2, yaitu sisi kiri dan kanan.
"Namun tahun ini, kita bangun jembatan permanen dari sisi kiri dan jembatan bailey yang bersifat sementara," ujar Trias.
Seorang warga Jongkang, Ani Ariyani menyambut baik atas pembangunan jembatan Jongkang tersebut. Pembangunan jembatan yang layak ini sangat diharapkan masyarakat.
"Kita sangat setuju dibangunkan jembatan secara permanen," kata.
Ia mengatakan, adanya jembatan yang layak, dipastikan dapat meminimalisasi angka kecelakaan lalu lintas.
Sebelumnya, menurut Ani, kecelakaan pernah terjadi di jembatan yang belum permanen ini.
Pembangunan jembatan tersebut juga memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat, terlebih dalam menumbuhkan perekonomian masyarakat.
"Selain memudahkan akses dan memberikan rasa aman, dengan jembatan yang mulus dapat menumbuhkan perekonomian. Karena jembatan itu menghubungkan antardesa, kecamatan maupun kabupaten/kota," ucapnya.
Ia menyampaikan apresiasi kepada pemerintah daerah yang telah membangunkan jembatan di Jongkang secara permanen.
Hal ini membuktikan peran pemerintah hadir di tengah masyarakat dalam upaya meningkatkan pelayanan dasar dan mendorong ekonomi masyarakat
"Jembatan yang ada saat ini dinilai rawan atau membahayakan pengguna jalan. Terima kasih pemerintah daerah yang telah bangun jembatan," ujarnya. (adv/ary)