
Bangunan SDN 011 Loa Kulu.(Foto:Sekolah Kita)
TENGGARONG,(KutaiRaya.com): SDN 011 Loa Kulu di Desa Jembayan, Kecamatan Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) memerlukan sentuhan pembangunan dari pemerintah.
Pasalnya, akses masuk ke sekolah tersebut masih terbatas sehingga murid membutuhkan perjuangan karena jalannya masih sempit dan berupa tanah.
Plt Kepala SDN 011 Loa Kulu, Endang Siti Bunga mengatakan, sekolah tersebut masih bangunan kayu dan mulai usang atau sudah lapuk.
Bangunan ini harus segera direhabilitasi agar para murid bisa belajar dengan tenang.
Selain itu, ada fasilitas pendukung lainnya, seperti toilet dan jalan masuk ke sekolah."Keluhan ini sudah kami sampaikan kepada pemerintah daerah, dan belum lama ini ada kunjungan dari anggota DPRD Kukar yang memastikan langsung bangunan yang memang sudah tidak representatif lagi," ujarnya, Rabu (24/9/2025).
Dia berharap rehabilitasi bangunan sekolah ini bisa segera direalisasikan agar dapat dirasakan manfaatnya bagi murid SDN 011 Loa Kulu.
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Pendidikan SD Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kukar, Ahmad Nurkhalis mengatakan, sarana prasarana untuk gedung, memang masih banyak PR, khususnya SD.
Apalagi sekarang SD itu akan bertambah menjadi 445 sekolah negeri.
Yang baru itupun masih banyak kekurangan gedung dan mebeler. "Jadi secara data kita sudah mencoba mengumpulkan. Ada bangunan-bangunan lama yang didirikan tahun 1980, apakah itu rehab berat, artinya merehab semuanya atau mungkin rehab sebagian bagi sekolah-sekolah yang masih bisa bertahan. Karena mungkin dibangun dari tahun 2000," jelasnya.
Kemudian ada juga di luar itu yang dimaksud dengan utilitas pagar belum sekeliling atau belum ada sama sekali, termasuk untuk kepentingan halaman.
Untuk wilayah darat, bentuknya bisa berupa paving, semenisasi atau pengurukan.
Tapi wilayah hulu tentu biayanya akan lebih besar, seperti tongkat kayu dan halaman yang lebar.
"Tentu perlu waktu dan bertahap untuk memenuhi kebutuhan sarpras SD sesuai kemampuan keuangan daerah. Jadi pada intinya, kami mencoba menyusun skala prioritas yang mana-mana yang urgen, yang kita sudah disalurkan, termasuk juga yang memang menjadi atensi pimpinan dari hasil kunjungan-kunjungan kerja mereka," tuturnya.
Ia berharap adanya bantuan yang diberikan nantinya, bisa membantu para murid dalam kelancaran proses belajar-mengajar. (dri)