
Audiensi DPRD Kukar bersama Mahasiswa Unikarta.(Foto:Indri)
TENGGARONG,(KutaiRaya.com): DPRD Kutai Kartanegara (Kukar) menggelar audiensi bersama mahasiswa Universitas Kutai Kartanegara (Unikarta) yang menuntut pencairan sisa beasiswa. Ketua DPRD Kukar, Ahmad Yani, menegaskan pihaknya berkomitmen memastikan anggaran beasiswa tersebut masuk dalam pembahasan APBD Perubahan 2025.
Menurut Ahmad Yani, DPRD tidak pernah berniat menghambat apalagi menghalangi program yang berkaitan langsung dengan kepentingan masyarakat, termasuk mahasiswa. "Tidak ada kata-kata untuk menghambat. Semua APBN dan APBD ini untuk rakyat, setiap rupiah harus dipastikan mengalir ke rakyat," ujarnya pada Selasa (23/9/2025).
Ia menjelaskan, semestinya anggaran beasiswa mahasiswa sudah masuk dalam APBD murni 2025. Namun karena nilai anggaran yang diajukan tidak sepenuhnya mengakomodasi kepentingan mahasiswa, sebagian program harus didorong melalui APBD Perubahan. "Harapan kami kemarin masuk di murni, tapi ternyata Rp12 triliun yang dianggarkan tidak bisa mengakomodasi semua. Jadi kita dorong di perubahan," jelasnya.
Ahmad Yani mengakui adanya ketidaksesuaian dalam perencanaan anggaran sebelumnya. Meski demikian, DPRD berkomitmen mengakomodasi aspirasi mahasiswa selama hal itu benar-benar untuk kepentingan rakyat. "Tidak masalah, kita tetap akomodir. Intinya semua untuk rakyat," tegasnya.
Lebih lanjut, ia menyoroti peran Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) yang dinilai kurang responsif dalam pembahasan. Menurutnya, beberapa kali rapat Banggar DPRD terkendala karena perwakilan TAPD tidak hadir lengkap. "Kemarin kita sudah undang dari siang sampai sore, tapi TAPD tidak hadir lengkap. Kalau begitu, bukan salah DPR, tapi salahnya eksekutif yang tidak hadir," tegasnya.
Ahmad Yani berharap pada rapat lanjutan TAPD bisa hadir secara penuh, sehingga pembahasan anggaran tidak berlarut-larut. Ia menegaskan bahwa DPRD hanya bisa membahas dan memutuskan anggaran bila TAPD sebagai mitra hadir secara resmi.
Terkait kemungkinan adanya tambahan usulan anggaran untuk beasiswa, Ahmad Yani membuka peluang tersebut. Menurutnya, jika masih ada ruang fiskal, DPRD siap menambah alokasi anggaran agar kebutuhan mahasiswa bisa terpenuhi.
Selain membahas teknis anggaran, Ahmad Yani juga menekankan pentingnya peran mahasiswa sebagai agen perubahan. Menurutnya, pembangunan daerah tidak akan berjalan maksimal tanpa peningkatan kualitas sumber daya manusia.
"Mahasiswa adalah agen perubahan. Mereka harus dibantu, salah satunya lewat beasiswa agar bisa menempuh pendidikan dengan baik," ungkapnya.
Ahmad Yani menutup pernyataannya dengan menegaskan bahwa DPRD Kukar berdiri di garis depan untuk memastikan hak pendidikan masyarakat, khususnya mahasiswa, benar-benar terjamin melalui dukungan anggaran daerah. (adv)