Latihan anak-anak MBS di Halaman Kantor Bupati Kukar.(Foto: Achmad Nizar/Kutairaya)
TENGGARONG, (KutaiRaya.com) : Marching Band School (MBS) Kukar tetap bertahan sebagai organisasi seni independen yang konsisten mengembangkan potensi anak muda di bidang seni musik, MBS ini terus berkembang sejak berdirinya pada tahun 2015.
Pelatih MBS Badri Irawan mengatakan, terbentuknya MBS ini awalnya sebagai wadah untuk menjaring atlet drum band berbakat yang akan dipersiapkan mewakili Kukar di ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov).
Saat itu, cabang lomba drum band masih dinaungi oleh Persatuan Drum Band Indonesia (PDBI).
"Waktu itu setiap Porprov selalu kesulitan mencari atlet drum band, akhirnya kami bentuk MBS untuk menjaring dan membina calon atlet," ujar Badri pada Kutairaya.com di halaman Kantor Bupati Kukar, Selasa (23/9/2025).
Saat ini, anggota MBS yang aktif berjumlah sekitar 60 orang, sebagian besar berasal dari kalangan pelajar dan remaja di Kukar.
Dalam pembinaannya, MBS menggunakan pola latihan dasar yang meliputi teknik musik dan dasar baris-berbaris.
"Sama seperti marching band lainnya, kita mulai dari dasar musik dan baris-berbaris. Karena marching band itu kan main musik sambil bergerak," ucapnya.
Dalam setiap penampilan, MBS sudah banyak membawakan berbagai genre musik, termasuk lagu daerah Kutai. Salah satu penampilan spesial di saat MBS tampil di Malaysia tahun 2019, dengan membawakan lagu daerah Kutai.
"Musiknya macam-macam, tergantung arrangernya, tapi kita sudah pernah tampilkan lagu-lagu daerah, termasuk waktu ke Malaysia bawa lagu Kutai, ada juga lagu Nusantara," tambahnya.
Meski tidak lagi berada di bawah naungan pemerintah, MBS Kukar tetap aktif mengisi berbagai acara dari Pemerintah yang dipercayakan untuk MBS. Seperti di tahun 2025, MBS dipercaya untuk tampil di acara 17 Agustus sebagai pengiring kirab bendera, dan ini merupakan tahun ketiga keikutsertaan mereka. MBS juga ambil bagian dalam kirab budaya menjelang acara Erau serta pawai pawai besar di Kukar.
"Kita ini independen, jadi kalo soal kendala itu dari operasional, misal kalau ikut lomba, semua gotong royong memakai dana pribadi, baik dari pelatih maupun anak-anak, kadang ada sponsor," ungkapnya.
Meski berjalan mandiri, ia berharap, dapat terus berkembang dan terus membuka pintu untuk kolaborasi serta dukungan, termasuk dari pemerintah daerah.
"Harapannya MBS tetap bisa berjalan, tetap eksis walaupun independen, kalau bisa ya ada dukungan, supaya anak-anak ini bisa tampil lebih baik di luar daerah juga, sebelumnya juga kami mengucapkan terimakasih pada Pemerintah yang sudah memberikan tempat latihan, kami saat ini latihan di halaman Kantor Bupati Kukar," pungkasnya. (*zar)