Plt Sekretaris Bapenda Kota Samarinda, Fachrudin saat memberikan keterangan terkait hasil rapat bersama Komisi II DPRD Kota Samarinda. Rabu (17/09/2025).(Foto: Abi/KutaiRaya)
SAMARINDA, (KutaiRaya.com): Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Samarinda laksanakan hearing dengan Komisi II DPRD Kota Samarinda. Diskusikan roadmap baru pendapatan, serta antisipasi pemangkasan TKD, Rabu (17/09/2025).
PBJT atas Makanan dan/atau Minuman adalah pajak yang dikenakan untuk makanan atau minuman yang di jual oleh para toko makanan, rumah makan maupun resseler makanan dan minuman.
Plt Sekretaris Badan PendapatanDaerah (Bapenda) Fachrudin mengatakan, jika saat ini pihaknya sedang mengoptimalkan sektor Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Samarinda melalui beberapa sektor.
“Untuk sektor real yang bisa kita update lagi untuk potensi baru PAD yaitu PBJT makanan dan Minuman dan BPJT perhotelan dan BPJT listrik juga kita tingkatkan,” ucap Fachrudin.
PBJT atas makanan atau minuman adalah pajak yang dikenakan untuk makanan atau minuman yang di jual oleh para toko makanan, rumah makan maupun resseler makanan dan minuman.
Sektor perpajakan merupakan bagian yang penting dalam pendapatan daerah. Tidak hanya Dana Bagi Hasil (DBH) ataupun sektor lainnya, perpajakan juga menjadi sektor yang mampu mendongkrak PAD Kota Samarinda.
Namun, Fachrudin juga menyebutkan jika terdapat sektor yang mengalami penurunan. Yaitu sektor PBJT sarang burung walet.
“Sarang burung walet ini yang menurun drastis. Mungkin salah satunya karena mulai turun ya konsumennya, sehingga turut memengaruhi di sektor perpajakan,” jelasnya.
Terkait dengan isu pemangkasan dana TKD, dirinya menyebutkan sedang mendiskusikan depan stakeholder terkait seperti DPRD Kota Samarinda dan Pemkot Samarinda.
Sebelumnya, Plt Kepala Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Samarinda, Ananta Fathurrazi mengungkapkan jika TKD terpangkas hingga 151 Milliar dari total APBD Perubahan Kota Samarinda sebesar 5,8 Trilliun.
“Kita lagi mendiskusikan dengan DPRD Samarinda sekarang, insya allah nanti kita akan coba mencari sektor lainnya. Doakan saja pemangkasan ini tidak berimbas pada sektor penting lainnya di Kota Samarinda,” tuturnya.
Disisi lain, Ketua Komisi II DPRD Kota Samarinda, Iswandi mengungkapkan, jika rapat ini merupakan bagian dari upaya mempersiapkan strategi jika pemangkasan TKD benar-benar akan terjadi.
"Kita rapat dengan Bapenda terkait dengan upaya peningkatan PAD Samarinda, karena kita tahu kalau nanti TKD itu jadi di potong atau tidak, tentu kita tetap harus antisipasi itu,” ucap Iswandi.
Tidak hanya persiapan dalam jangka dekat, mitigasi ini juga akan mempersiapkan jika pemangkasan juga terjadi di tahun 2026 mendatang.
”Kita juga menyiapkan untuk 2026 nanti ya, dimitigasikan takutnya pemangkasan juga terjadi di 2026. Karena kabarnya pemangkasan bis sampai lebih dari 30 persen,” sebutnya.
Saat dikonfirmasi soal program prioritas, Iswandi menyebutkan, bahwa program prioritas akan tetap dijalankan sesuai dengan tingkat prioritasnya. Meskipun, isu pemangkasan TKD masih abu-abu.
“Terkait dengan program prioritas ataupun kegiatan lainnya yang membutuhkan anggaran, kita tetap jalankan prioritas cuman untuk kegiatan yang basisnya masih bisa di tahan kita tahan dulu, bertahap,”tutupnya. (*Abi)