• Minggu, 02 November 2025
logo
DPRD Provinsi Kalimantan Timur

Disdikbud Kutai Kartanegara



Kepala Bidang Kebudayaan di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Puji Utomo (Foto:Devi/KutaiRaya).


TENGGARONG,(KutaiRaya.com): Dalam memeriahkan dan menyukseskan Erau Adat Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura Tahun 2025 yang mengusung tema Menjaga Marwah Peradaban Nusantara, beragam lomba seni dan budaya tradisional akan digelar dengan memperebutkan hadiah total hingga puluhan juta rupiah.

Lomba seni dan budaya tradisional ini digelar untuk mengembangkan dan melestarikan kesenian serta kebudayaan daerah di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) sebagai identitas daerah dalam mempertahankan nilai-nilai luhur yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia.

Kegiatan ini bertujuan untuk melestarikan warisan budaya bangsa, khususnya
kebudayaan daerah di Kukar sesuai Objek Pemajuan Kebudayaan (OPK) dan Strategi Kebudayaan.

Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kukar, Puji Utomo mengemukakan persiapan lomba seni dan budaya tradisional di ajang Erau telah dimulai dengan digelarnya technical meeting di Gedung Serbaguna lantai 3 Disdikbud, Rabu (17/9/2025).

Dalam hal ini, Puji mengatakan pemajuan Kebudayaan dengan mendukung dan memberikan wadah untuk seluruh elemen masyarakat dalam mengembangkan potensi dan kreativitasnya.

"Acara ini yang akan diselenggarakan untuk mempersiapkan lomba seni dan budaya tradisional yang akan diadakan di Erau nanti," ujarnya.

Ia memaparkan lomba ini akan mempertandingkan 4 kategori utama, yaitu tarsul, jepen, musik tingkilan, dan lagu Kutai.

Menurut Puji, tujuan utama dari kegiatan ini adalah menghidupkan kembali budaya-budaya tradisional yang mulai jarang ditampilkan.

Ia menekankan seni yang dilombakan harus tetap autentik dan tradisional, bukan modern atau kontemporer.

"Sebagai contoh, lagu Kutai yang dilombakan harus berupa lagu tingkilan asli, yang dinyanyikan, seperti gaya ibu-ibu di masa lampau," katanya.

Acara ini merupakan pertama kali digelar panitia. Tujuan kegiatan ini adalah agar budaya tradisional dapat terekspos dan dinikmati masyarakat luas.

Adapun lomba yang digelar nanti, seperti tarsul, peserta diharapkan untuk menciptakan syair sendiri.

Namun, lanjut Puji, syair ini tidak boleh mengandung unsur maksiat, SARA atau penghinaan.

Untuk jepen, tambahnya, gerakan tarian harus sesuai aslinya dan tidak boleh dikreasikan.

Sedangkan pertunjukan berdurasi maksimal 5 menit. Sementara itu, untuk musik tingkilan dan lagu Kutai, penampilan harus autentik dan tradisional.

"Untuk informasi, hadiah lomba total yang akan diraih Rp 70 juta, dan peserta terbuka untuk umum tanpa batasan usia, sedangkan untuk kuota peserta itu masing-masing kategori dibatasi hingga 20 orang," katanya.

Kegiatan ini akan dilaksanakan pada Minggu dan malam terakhir di hari Selasa.

Tempat pelaksanaan sesuai kategori lomba yang akan dilaksanakan di panggung
hiburan utama, Halaman Stadion Rondong Demang Tenggarong, Kukar.

Puji berharap ajang ini tidak hanya menjadi hiburan, tapi juga menjadi sarana edukasi budaya bagi generasi muda dan masyarakat luas agar tetap mencintai dan melestarikan kebudayaan daerah. (*dev/adv))



Pasang Iklan
Top