• Minggu, 02 November 2025
logo
DPRD Provinsi Kalimantan Timur



Panen Demonstration Plot (Demplot) Padi LEISA di Kelurahan Bukit Biru.(Foto:Andri Wahyudi/KutaiRaya)


TENGGARONG, (KutaiRaya.com): Panen Demonstration Plot (Demplot) Padi sistem Low External Input Sustainable Agriculture (LEISA) sukses dilaksanakan di Lapangan Bola Kelurahan Bukit Biru (lokasi di depan demplot Poktar Citarum) Kecamatan Tenggarong, Jumat (12/9/2025).

Kegiatan tersebut turut dihadiri Wakil Gubernur Kaltim Seno Aji, Perwakilan Bank Indonesia Kaltim Budi Widihartanto, Danrem 091 ASN Brigjen TNI Anggara Sitompul, Bupati Kukar Aulia Rahman Basri, dan para OPD, Camat dan Lurah.

Wakil Gubernur Kaltim Seno Aji mengatakan bahwa penggunaan mekanisasi pertanian alat-alat modern yang sebenarnya sudah dijalankan dari sejak beberapa tahun yang lalu, tapi saat ini akan intensifkan setiap kelompok tani akan menggunakan hal yang sama sehingga akan mengurangi waktu.

Keberhasilan demplot ini berkat Bank Indonesia dan Bupati sangat mendukung kegiatan ini, di mana Bank Indonesia mengajak serta Politani itu menggunakan bioinfigurasi, satu teknologi bakteri yang bisa meningkatkan hasil panen.

"Nah saat ini kita ada demplot 10 hektare di Bukit Biru dan hasil panennya alhamdulillah per hektare bisa mencapai 6,2 ton dari sebelumnya hanya
3,6 ton. Peningkatan yang sangat luar biasa dan mudah-mudahan setelah Demplot ini jalan kita akan adopsi atau kita akan bawa teknologi ini ke semua kabupaten di Kaltim," kata Seno.

Perwakilan Bank Indonesia Kaltim Budi Widihartanto, menjelaskan bahwa penerapan demplot menggunakan sistem LEISA ini sudah lakukan di lima kabupaten dan kota lainnya. Seperti Kubar, Kota Samarinda, Kutai Timur, Kutai Barat, dan juga di Mahulu.

"Program ini, intinya kita ingin swasembada pangan, menjaga agar inflasi terjaga dengan tadi secara jangka menengah, jangka panjang, supply side dari bahan pokok penting yang ada di Kalimantan Timur dapat tersedia dan terjaga," ujarnya.

Dan harapannya juga adalah para petani juga sejahtera. Oleh karena itu, mau tidak mau harus ada upaya meningkatkan mekanisasi agar apa bisa menekan dari sisi biaya, dan juga produksi meningkat sehingga pendapatan dari petani makin meningkat.

"Secara umum nanti di provinsi ini indeks petani juga akan terus makin meningkat. Hanya bisa membawa kesejahteraan dan pertumbuhan ekonomi yang inklusif di Kalimantan Timur," jelasnya.

Sementara itu, Bupati Kukar Aulia Rahman Basri mengatakan bahwa Kukar terus melakukan optimalisasi lahan, persawahan atau ladang yang ada sekarang dilakukan ekstensifikasi.

"Kami sudah membuktikan di beberapa titik di Tenggarong, kerjasama dengan Kodim, kita bisa melakukan ekstensifikasi dari 4 ton per hektare menjadi 6 sampai 7 ton. Di Bukit Biru terbukti kita melakukan ekstensifikasi itu dari 3,6 berubah menjadi 6,2 ton," tegasnya. (Dri)



Pasang Iklan
Top