Potret gedung baru Pasar Pagi di Kecamatan Samarinda Kota, Samarinda dalam tahap finishing. Kamis (11/09/2025).(Foto: Abi/KutaiRaya)
SAMARINDA, (KutaiRaya.com) : Tahap pembangunan Pasar Pagi terus dilanjutkan hingga kini. Berdasarkan pantauan sekitar oleh awak media KutaiRaya.com, pembangunan telah masuk pada tahap akhir, Kamis (11/09/2025).
Bangunan tengah berdiri dengan eksterior yang telah selesai. Beberapa proses finishing sedang dilakukan seperti memasang petak-petak di dalam gedung pasar pagi.
Area sekitar juga mulai bersih dari puing-puing sisa proses pembangunan. Namun, terdapat beberapa jalur kabel listrik yang belum tergantung secara rapi.
Beberapa pipa yang terlihat di dalam area parkir, juga sudah terpasang dengan rapi. Pipa-pipa tersebut merupakan pipa saluran air dan atau pipa saluran pembuangan.
Untuk pembagian lantai, Asisten II Pemkot Samarinda Marnabas Patiroy menyampaikan, jika penomoran telah dilakukan sesuai dengan skema bangunan.
“Lantai dasar itu parkiran,lantai dua untuk pedagang basah (ayam, ikan, daging, sayuran dan buah), lantai tiga aksesoris, lantai empat aksesoris juga dengan emas. Kalau (lantai) lima dan tujuh untuk pedagang grosir,” ucap Marnabas saat di konfirmasi awak media KutaiRaya via Telpon, Kamis (11/09/2025).
Tidak hanya persiapan infrastruktur dan penunjangnya, sosialisasi juga dilakukan kepada para calon penghuni pasar pagi. Untuk sementara, para pedagang pasar pagi yang lahannya terkena proses pembangunan di alihkan ke Segiri Grosir Samarinda (SGS) untuk sementara waktu.
Namun, tidak semua pedagang yang terimbas ke SGS. Berdasarkan informasi yang di dapat, sebagian pedagang juga ada yang berpindah sementara ke Pasar Sungai Dama di Sei Dama, Kec. Samarinda Ilir, Kota Samarinda.
“Tidak semua pindah ke Segiri, ada juga yang pindah ke Sungai Dama. Katanya kejauhan untuk ke Segiri, jadi lebih dekat ke Sungai Dama,” terang salah satu pedagang grosir baju di Depan Gedung Pasar Segiri.
Proyek rekonstruksi dan modernisasi pasar, kini juga didukung dengan mekanisme pembayaran parkir yang menggunakan sistem digital atau QRIS. Dengan besaran biaya parkir sebesar 4.000 rupiah, pada kategori Kelas A1 (Pasar Pagi dan Pasar Segiri) berdasarkan Peraturan Daerah Samarinda Nomor 1 Tahun 2024 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.
Selain itu, pengelolaan pasar akan dilakukan menggunakan pihak ketiga. Seperti kebersihan, keamanan serta perawatan gedung. Hal ini di lakukan agar kenyamanan pengunjung maupun pedagang dapat terjaga.
“Pakai pihak ketiga, biar kebersihannya maksimal,” ungkap Marnabas.
Dirinya juga menginformasikan, jika tidak ada kendala maka pemindahan akan dilakukan di bulan November mendatang.
“Insya allah bulan November nanti. Mudah-mudahan tidak ada kendala yang memperlambat,” lanjutnya.
Harapan mendalam juga datang dari salah satu pedagang Pasar Pagi yang dipindahkan sementara ke SGS. Meli, salah satu pedagang Pasar Pagi mengatakan, jika dirinya berharap pembangunan pasar pagi dapat segera diselesaikan.
Dirinya juga seringkali lewat dan melihat Gedung Pasar Pagi yang dibangun. Menurutnya, dengan fasilitas baru bagi pedagang akan memberikan kenyamanan dalam berdagang.
“Saya sebelum jualan lagi kesini (SGS), kadang saya lewat Pasar Pagi. Sudah mau selesai sepertinya, saya berharap mudah-mudahan segera selesai dan kami bisa kembali kesana,” harap Meli.
Harapannya itu tentu bukan tanpa alasan, pedagang sayur dan plastik paruh baya itu merupakan penghuni lama pasar pagi dan bermukim di sekitaran Pasar Pagi. Dengan jarak dari rumah ke SGS, menurutnya sedikit memakan waktu.
“Ya kalau ke SGS sini kan agak jauh dari pasar pagi, jadi kadang saya harus balik lagi ke Muso (Jl. Muso Salim) kalau mau ambil sesuatu atau barang jualan,” bebernya.
Meskipun demikian, dirinya mengaku cukup lega mendengar kabar pembangunan Pasar Pagi yang hampir rampung.
“Ya semoga kalau memang betul bulan November bisa ditempati, saya pelan-pelan mulai mempersiapkannya,” tandasnya. (*Abi)