• Jum'at, 12 September 2025
logo
DPRD Provinsi Kalimantan Timur



Sanggar Tari Bebaya usai tampil di EBIFF (East Borneo International Folklore Festival).(Foto: Dok Sanggar Tari Bebaya).


TENGGARONG, (Kutairaya.com) : Seni di Kukar terus tumbuh berkat kontribusi aktif dari berbagai pihak, salah satunya seperti Sanggar Tari Bebaya, yang berdiri sejak tahun 2015 terus konsisten melestarikan seni tradisional dan modern melalui pembinaan usia dini.

Sanggar Tari Bebaya sendiri dibentuk oleh sekelompok sahabat yang memiliki kecintaan yang sama terhadap seni. Sanggar Tari Bebaya kini telah berkembang menjadi yayasan dengan anggota yang aktif sekitar 130 orang, yang berlokasi di Jalan AM Sangaji, Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan Tenggarong.

Ketua Harian Sanggar Tari Bebaya, Dwi Sufianningrum Maulidin Niyanti mengatakan, nama Bebaya sendiri diambil dari bahasa Kutai yang berarti bersama sama.

"Dulu kami ini hanya sekawan yang punya hobi dan cita-cita yang sama, harapannya lewat nama bebaya kami bisa terus bersama-sama mengembangkan adat dan tradisi di Kutai Kartanegara," ujar Dwi pada Kutairaya.com melalui via telepon, Selasa (9/9/2025).

Sanggar Tari Bebaya sendiri fokus pada pembinaan anak-anak usia dini hingga remaja, mulai dari usia 6 tahun hingga 16 tahun, mereka dibagi dalam beberapa kelas, mulai dari jenjang SD hingga SMA.

Latihan rutin dilakukan seminggu 3 kali dengan berbagai program sesuai dengan kelasnya. Bebaya juga fokus pada Seni tari tradisional seperti tari jepen.

Selain tari jepen, terdapat tari-tari nusantara, modern dance, hingga dance sport. Hal ini dilakukan agar anak-anak tidak cepat bosan dan tetap antusias.

"Kami sengaja menyelingi latihan dengan modern dance atau game supaya mereka tidak jenuh, karena anak-anak kecil kan cepat bosan kalau hanya latihan satu jenis tarian saja," jelasnya.

Sanggar Tari Bebaya tidak hanya bergerak di bidang tari. Sanggar ini juga memiliki divisi musik tradisional, kriya, serta aktif didunia olahraga dan senam.

Selama 10 tahun berdiri, Sanggar Tari Bebaya juga banyak meraih berbagai prestasi tingkat daerah hingga provinsi.

"Juara 1 Pekan Kreatif Kalimantan Timur 2023, juara 1 Pekan Raya Pemuda East Borneo Youth Talent (DISPORAPAR Samarinda), juara 1 dan 2 lomba Jepen Heritage Dance Contest (Dispora Kukar), juara 1 Pekan Kebudayaan Daerah se Kaltim dan juara 1 Tari Nusantara di Festival Olahraga Provinsi (Forprov),"paparnya.

Selain itu, sanggar ini juga ikut tampil di ajang International Folk Art Festival, Kukar Festival Budaya Nusantara(KFBN) 2025, dan East Borneo International Folklore Festival (EBIF) 2025.

Ia mengaku, masih ada tantangan yang harus dihadapi terutama dalam menjaga semangat anak-anak agar tetap aktif. Ia juga berharap, dukungan pemerintah terhadap sanggar-sanggar seni bisa lebih merata kedepannya.

"Selama ini pemerintah cukup mendukung, tapi harapan kami ke depan ada pemerataan bantuan, jangan hanya yang dekat atau yang dikenal saja, karena banyak sanggar yang benar-benar aktif dan punya prestasi," tambahnya. (*zar)



Pasang Iklan
Top