• Selasa, 16 September 2025
logo
DPRD Provinsi Kalimantan Timur

Disdikbud Kutai Kartanegara



Logo Erau 2025.(Foto:Disdikbud Kukar)


TENGGARONG,(KutaiRaya.com): Festival Erau 2025 di Kutai Kartanegara (Kukar) resmi mengangkat logo dengan simbol ketopong atau mahkota Sultan Kutai. Logo ini dipilih sebagai representasi kekuasaan, adat, dan identitas budaya Kutai Kartanegara yang menjadi bagian penting dari peradaban Nusantara.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kukar, Thauhid Afrilian Noor, dalam konferensi pers Minggu (7/9/2025) menjelaskan bahwa pemilihan ketopong sultan sebagai elemen utama logo memiliki makna historis dan filosofis.

"Erau itu berasal dari sultan, yang di-era-ukan adalah sultan. Maka logonya menggunakan ketopong sebagai lambang kekuasaan dan adat," ujarnya.

Menurut Thauhid, tema besar Erau 2025 adalah “Menjaga Marwah Peradaban Nusantara”. Tema ini menegaskan bahwa pelaksanaan Erau tidak hanya sekadar pesta budaya, tetapi juga upaya menjaga identitas bangsa.

"Kalau budaya kita hilang, identitas kita juga hilang. Dan jika identitas hilang, maka kita akan terhapus dari peradaban," tegasnya.

Ia menambahkan, logo ketopong juga mengingatkan pada sejarah panjang Kesultanan Kutai Kartanegara. Salah satunya adalah cerita Batara Agung Dewa Sakti yang konon mendapat wahyu melalui mimpi untuk menyelenggarakan Erau selama 40 hari. Kini prosesi tersebut diringkas menjadi tujuh hari, namun maknanya tetap lestari.

Thauhid menekankan, simbol ketopong sultan tidak hanya merujuk pada kekuasaan, tetapi juga pada nilai adat yang diwariskan. Logo ini sekaligus menjadi penegasan bahwa Erau adalah tradisi asli Kutai yang lahir dari perintah dan kehendak kesultanan.

Lebih jauh, ia mengaitkan makna logo Erau 2025 dengan konteks pembangunan nasional, termasuk kehadiran Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kaltim. "Abad ke-21 ini menjadi momentum penting. Erau ke-21, Sultan ke-21, dan IKN juga ditetapkan pada abad ke-21. Ini bukan kebetulan, tetapi simbol kejayaan Kutai yang menjadi bagian dari Republik Indonesia," paparnya.

Thauhid menyebut bahwa logo ini juga mencerminkan semangat persatuan Nusantara sejak era Gajah Mada yang berhasil mempersatukan kepulauan. Menurutnya, nilai peradaban Nusantara inilah yang harus terus dijaga agar bangsa Indonesia tetap kokoh.

"Melalui logo ini kita ingin mengingatkan bahwa Kukar, Kutai, dan Nusantara punya sejarah panjang. Kita bergabung ke NKRI bukan tanpa alasan, melainkan demi kesejahteraan masyarakat secara luas,"imbuhnya.

Dengan demikian, logo Erau 2025 tidak hanya berfungsi sebagai identitas visual acara, tetapi juga membawa pesan kuat tentang pelestarian budaya, penghormatan terhadap sejarah, serta semangat menjaga keutuhan bangsa. (adv)



Pasang Iklan
Top