
Plt Sekretaris Disdikbud Kukar Pujianto.(Foto:Rohman)
TENGGARONG,(KutaiRaya.com): Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan menegaskan bahwa program beasiswa tahun 2025 tidak hanya soal menyalurkan bantuan pendidikan, tetapi juga memastikan penerimanya tepat sasaran.
Hak tersebut dilakukan agar siswa dari keluarga prasejahtera bisa mendapatkan kesempatan menjadi prioritas utama penerima beasiswa.
Plt. Sekretaris Disdikbud Kukar, Pujianto, mengungkapkan program beasiswa tahun ini terbagi ke dalam tiga kategori.
Pertama, beasiswa prasejahtera atau tidak mampu yang datanya bersumber dari Dinas Sosial. Kedua, beasiswa prestasi dengan seleksi ketat di masing-masing sekolah. Ketiga, beasiswa lain sesuai ketentuan yang berlaku.
"Untuk yang prasejahtera, itu yang kita utamakan. Sedangkan prestasi, seleksinya lebih ketat karena ada kuota tiap sekolah," jelas Puji sapaan akrabnya, Jumat (5/9/2025).
Meski peminatnya tinggi, ia mengingatkan masyarakat agar tidak berharap semua pendaftar akan diterima. Sebab, proses seleksi melibatkan pemeriksaan administrasi, pemeringkatan, hingga pertimbangan kualitas akademik.
"Berkas lengkap saja belum tentu lolos. Semua tetap diseleksi, apalagi kuotanya terbatas," ujarnya.
Menariknya, jika di tahun-tahun sebelumnya banyak kuota yang tidak terisi, tahun ini justru berbeda. Antusiasme tinggi membuat jumlah pendaftar membludak sehingga penerima diprediksi lebih sedikit akibat seleksi ketat.
Untuk beasiswa guru, peluang masih terbuka cukup lebar. Berbeda dengan beasiswa siswa di sejumlah bidang yang sudah penuh lebih dulu.
Menurut Puji, kondisi ini menunjukkan kebutuhan yang besar dari tenaga pendidik akan bantuan tambahan.
Dengan sistem yang diperketat, pemerintah berharap beasiswa benar-benar diterima oleh mereka yang paling berhak.
"Prinsipnya, ini bukan sekadar bantuan biaya, tapi investasi untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Kukar," tegas Puji.
Oleh karena itu, dalam hal ini peran masyarakat terlebih orang tua juga penting, terutama dalam melengkapi berkas dan memahami bahwa ada proses seleksi.
"Harapannya, beasiswa ini bisa dirasakan manfaatnya langsung, baik oleh siswa maupun guru," tandas Puji. (adv)