M. Juliharto (tengah) bersama kedua atletnya.(Foto:Dok Gulat Kukar)
TENGGARONG.(KutaiRaya.com) : Dibalik sukses dan banyaknya prestasi Gulat Kukar terutama melahirkan atlet-atlet muda potensial, ada sosok pria yang penuh semangat dan tak menyerah untuk membina anak asuhnya.
Ia adalah M. Juliharto, pelatih muda asal Kukar berusia 37 tahun yang sudah berkecimpung lebih dari 20 tahun di dunia Gulat dan kini melatih atlet Gulat Kukar.
Pria yang tinggal di Jalan Gunung Sentul, RT 38, Kelurahan Melayu, Tenggarong ini terus membina para atlet muda tanpa lelah agar mampu mengharumkan nama daerah hingga ke kancah nasional.
M. Juliharto, mengawali kariernya sebagai atlet Gulat sejak masih duduk di bangku SMP pada tahun 2000, sejak itu ia mulai mengukir prestasi demi prestasi, hingga akhirnya pensiun sebagai atlet pada tahun 2017 dan langsung melanjutkan karirnya sebagai pelatih Gulat.
"Awal saya terjun ke Gulat dari tahun 2000 dan saya pensiun pada 2017, kemudian langsung melanjutkan sebagai pelatih," ujarnya pada Kutairaya.com melalui via telepon, Kamis (4/9/2025).
Menjadi pelatih tak semudah yang dipikirkan, meskipun memiliki pengalaman sebagai atlet Gulat, tapi ia tetap harus mengikuti pelatihan yang diikuti pada tahun 2018 serta kursus pelatih nasional Level 1 di Jakarta, untuk memperoleh sertifikasi resmi sebagai pelatih.
"Kalau jadi pelatih itu ya ibaratkan kita harus punya SIM untuk berkendara, jadi saya bukan berbekal teknik Gulat saja, saya ikut juga kursus agar resmi menjadi pelatih," ucapnya.
Gulat menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupannya, menurutnya Gulat bukan sekadar olahraga. Dari gulat ia sudah banyak mendapatkaan apapun, seperti pekerjaan, jati diri bahkan cinta.
Sang istri, merupakan atlet Gulat, yang dulunya rekan seperjuangan, tapi kini sudah menjadi bagian hidupnya.
"Dari Gulat saya ketemu istri, kerja juga dari Gulat, sekarang saatnya saya membalas semua itu lewat anak didik saya dengan raihan prestasi," sebutnya.
Menjadi pelatih pastinya memiliki banyak tantangan, saat ini generasi berbeda, beda pula pendekatannya. Ia mengaku menghadapi atlet muda zaman sekarang lebih sulit dibanding saat ia masih aktif sebagai atlet.
"Sekarang anak-anak susah dikasih tahu, tantangannya ya gadget, sosial media, semuanya tahu sendiri, tapi kita harus sabar, pendekatannya juga beda, kita lakukan pelan pelan," tuturnya.
Walaupun banyak tantangan, semangatnya pun tak pernah kendor. Ia memastikan akan selalu mengingat kembali perjuangannya, yang kini Gulat telah membentuknya.
"Mau semangat turun pun, ingat lagi saya ini dibesarkan oleh Gulat, masa iya saya mau kendor, kalau menyerah pastinya tidak," imbuhnya.
Dibawah bimbingannya, Gulat Kukar terus meraih prestasi, salah satu pencapaian terbesar adalah saat PON Aceh Sumut 2024. Dari 18 kelas yang dipertandingkan di Pra PON, Kukar berhasil meloloskan 5 kelas ke PON, hasilnya pun membanggakan, yaitu berhasil meraih 2 perak, 2 perunggu dan 1 medali emas.
"Yang lebih membanggakan lagi, istri saya adalah peraih emas saat itu. Alhamdulillah emas itu datang dari keluarga kami juga, rasanya bangga luar biasa," katanya.
Tahun ini, Gulat Kukar juga telah mengikuti berbagai kejuaraan seperti Kejurprov kelompok umur, Piala Gubernur, hingga Kejurnas Open di Padang.
"Kalau hasilnya, yang pasti sangat membuat kami para pelatih, pengurus sangat bangga," lanjutnya.
Sebagai pelatih, ia ingin menanamkan nilai-nilai penting pada anak didiknya seperti sportivitas, sopan santun dan rasa bangga membawa nama keluarga dan daerah.
"Kita harus bangga, lewat Gulat kita bisa keliling Indonesia, bahkan dunia, tapi yang paling penting, Gulat ini mengajarkan kita untuk menghargai proses, disiplin dan bermental juara," tegasnya.
Ia pun mengajak anak-anak muda Kukar untuk tidak ragu bergabung pada Gulat Kukar.
"Latihannya gratis, yang penting niat, kita bina hingga menjadi atlet berprestasi. Gulat itu bukan olahraga berbahaya, justru salah satu cabor andalan Kaltim," tambahnya.
Dan dalam waktu dekat, Gulat Kukar tengah fokus mempersiapkan atlet untuk PON bela diri yang dilaksanakan di Semarang pada Oktober, dan POPNAS di Jakarta pada November. Untuk jangka panjangnya kami menargetkan Praporprov dan berharap bisa lolos sebanyak mungkin untuk Porprov 2026 di Paser.
"Semoga tim tetap solid, komunikasi lancar, dan terus kompak, dari kita, untuk kita semua, Kukar Bisa," tutupnya. (*zar)