• Selasa, 16 September 2025
logo
DPRD Provinsi Kalimantan Timur

Disdikbud Kutai Kartanegara



Koordinator RAS Melatih Putih di Desa Ponoragan, Hernawati. (Achmad Nizar/Kutairaya)


TENGGARONG,(Kutairaya.com): Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kukar berencana ingin melembagakan Rumah Anak Sigap (RAS) menjadi Satuan Pendidikan Sejenis (SPS), jika masa kerja sama dengan Tanoto Foundation telah berakhir,

Salah satu RAS yang menyambut baik dan mendukung inisiatif ini yaitu RAS Melati Putih yang berada di Desa Ponoragan.

Koordinator RAS Melati Putih Hernawati menyatakan dukungannya atas inisiatif drii Disdikbud Kukar.

"Kalau menurut saya, itu sangat baik, karena Rumah Anak Sigap ini kan fokusnya untuk anak usia 0 sampai 3 tahun, tapi banyak juga anak usia 4 tahun yang belum siap ke TK, mereka masih butuh tempat transisi yang tepat, nah di sini mereka tetap kami terima untuk ikut kegiatan, walaupun usianya sudah lebih dari 3 tahun, hadi kalau dijadikan SPS sangat bagus, agar anak anak tidak nganggur sebelum masuk TK," ungkap Hernawati pada Kutairaya.com di ruang kerjanya, Selasa (2/9/2025).

Selama kerja sama dengan tanoto foundation, ia mengaku banyak terbantu dalam menyediakan materi materi pembelajaran yang sesuai dengan tahapan usia anak, materi tersebut kemudian disesuaikan oleh para pengelola RAS agar mudah dipahami oleh para orang tua,

"Mereka rutin melakukan pertemuan lewat zoom tiap bulan, untukk membahas materi dan metode penyampaian, jadi kami juga dididik bagaimana menyampaikan materi dengan lebih efektif," tambahnya.

"Materi dari tanoto itu kadang bahasanya akademis, jadi kami ubah bahasanya yang lebih sederhana, bahkan pakai bahasa daerah supaya ibu ibu di sini lebih bisa mengerti," katanya.

Sementara itu Kabid PAUD dan PNFI Disdikbud Kukar Pujianto menjelaskan, awal mula RAS ini sebenarnya berasal dari pengembangan Posyandu Plus, program ini kemudian diperkuat oleh Tanoto Foundation dengan pendekatan edukasi yang lebih menyeluruh, baik bagi anak maupun orang tua.

"Kalau Posyandu biasa kan hanya sebulan sekali, tapi di RAS ini bisa tiga kali seminggu, bisa setiap hari, jadi anak anak belajar lewat aktivitas bermain, sementara orang tua juga diberikan edukasi tentang pengasuhan, jadi anak dan orang tua sama samaa belajar," tututrnya.

Ia menambahkan dengan berakhirnya kerja sama bersama tanoto foundation, nantinya RAS belum memiliki kelembagaan formal, karena itu Disdikbud Kukar berinisiatif untuk melembagakan RAS menjadi SPS, agar programnya terus berlanjut dan tetap manfaatnya bisa dirasakan oleh masyarakat.

"Dari testimoni dan kehadiran yang terus meningkat dri masyarakat, hal ini terbukti manfaatnya sangat besar," ujarnya.

Saat ini, dari sembilan RAS yang masih aktif di Kukar, akan dilakukan verifikasi dan pemetaan lebih lanjut untuk melihat mana saja yang siap dikembangkan menjadi SPS,

"Kemarin kita sudah diasesmen oleh Bapak Bupati, dan hasilnya sangat bagus, hrapan kami program ini bisa terus berlanjut dan memberikan manfaat yang lebih luas," pungkasnya. (*zar)



Pasang Iklan
Top