• Minggu, 02 November 2025
logo
DPRD Provinsi Kalimantan Timur

Disdikbud Kutai Kartanegara



Pamong Budaya Ahli Muda Bidang Cagar Budaya Disdikbud Kukar, M. Saidar.(Foto:Rohman)


TENGGARONG,(KutaiRaya.com):Kutai Kartanegara (Kukar) dikenal kaya akan nilai peninggalan sejarah dan budaya. Mulai dari makam raja, situs kerajaan, hingga benda bersejarah lainnya yang menjadi jejak perjalanan panjang peradaban di tanah air.

Agar warisan berharga itu tetap lestari, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kukar kini memaksimalkan peran tim ahli cagar budaya dan juru pelihara (jupel) di berbagai lokasi.

Pamong Budaya Ahli Muda Bidang Cagar Budaya Disdikbud Kukar, M. Saidar, menjelaskan, keberadaan tim ahli sangat penting. Mereka bertugas memberi pertimbangan dan keputusan dalam proses penetapan serta perlindungan situs bersejarah.

"Setiap kebijakan terkait penetapan cagar budaya harus melibatkan tim ahli. Jadi, tidak bisa sembarangan," ujarnya saat ditemui di ruang kerjanya pada, Rabu (3/9/2025).

Selain itu, keberadaan juru pelihara di lapangan juga jadi garda terdepan dalam menjaga kelestarian. Mereka ditugaskan langsung di lokasi, seperti di Makam Kesultanan Tenggarong, Loa Kulu, hingga Muara Kaman.

"Mereka yang memastikan kondisi situs tetap terawat setiap hari," kata Saidar.

Saat ini, Kukar memiliki empat tim ahli cagar budaya, tiga di antaranya sudah mengantongi sertifikat resmi dari provinsi. Sertifikasi ini penting karena hanya ahli bersertifikat yang bisa terlibat dalam sidang penetapan status cagar budaya.

Dengan kolaborasi tim ahli dan juru pelihara, Disdikbud Kukar berharap pelestarian cagar budaya bisa berjalan lebih terarah.

Upaya tersebut dilakukan bukan hanya soal merawat benda dan situs bersejarah, tapi juga menjaga identitas dan kebanggaan masyarakat Kukar.

"Warisan ini bukan milik hari ini saja, tapi juga untuk anak cucu kita. Tugas kita memastikan sejarah tetap hidup,"tutup Saidar. (adv)



Pasang Iklan
Top