RAS Melati Putih, di Desa Ponoragan.(Achmad Nizar/Kutairaya).
TENGGARONG, (Kutairaya.com): Rumah Anak Sigap (RAS) Melati Putih yang terletak di Desa Ponoragan, Kecamatan Loa Kulu telah menjadi tempat penting dalam mendukung tumbuh kembangg anak usia dini. RAS ini berdiri pada tahun 2021, dan aktif membina anak anak usia 0 hingga 3 tahun, dengan fokus pada simulasi perkembangan, pelatihan kemandirian, dan deteksi dini tumbuh kembang anak.
Koordinator Rumah Anak Sigap, Hernawati menjelaskan, tujuan utama dari RAS ini adalah memastikan setiap anak tumbuh sesuai dengan tahap usiaanya, baik secara fisik, mental, maupun sosial.
"Kami ingin anak anak bisa berkembang sesuai usianya, mulai dari percayya diri, mandiri, sampai tahu apa yang mereka inginkan di masa depan, semua itu kami mulai sejak usia dini," ujar Hernawati pada Kutairaya.com, di Rumah Anak Sigap Melati Putih, Selasa (2/9/2025).
Di RAS ini, anak anak dibina melalui berbagai program, diantaranya, mendeteksi tumbuh kembang anak, seperti pemeriksaan indra penglihatan, pendengaran, dan lainnya.
"Kemudian simulasi individu, anak akan mendapatkan simulasi secara personal berdasarkan kebutuhan dan hasil evaluasi perkembangan," katanya.
Selain itu terdapat pemberian makanan tambahan, program ini mendapat dukungan dari pemerintah desa berupa dana, agar anak anak mendapat tambahann nutrisi yang baik.
RAS ini juga berkolaborasi dengan bidan dan Dinas Kesehatan Kukar, untuk menangani masalah kesehatan yang ditemukan pada saat pengambilan data ASQ, ASQ adalah data tumbuh kembang anak.
"Setiap anak berbeda, jadi kami berikan penanganan yang juga berbeda, ada guru atau fasilitatornya yang menangani masing masing anak, jadi apakah anak itu tumbuhnya sudah sesuai dengan usianya?, jika memang belum, apa yang dibutuhkan," lanjutnya.
Meski mendapat dukungan dari berbagai pihak, RAS ini juga terdapat tantangan yang harus dihadapi.
"Di kampung masih banyak mitos kalau bayi di usia 0 nggak boleh dibawa keluar rumah, jadi kami yang datang ke rumah, kami ingin mengubah pola pikir bahwa yang bayi kok sekolah, bukann bayinya yang sekolah tapi orang tuanya, untuk paham pentingnya pengasuhan sejak dini," ungkapnya.
Untuk menjangkau wilayah yang jauh, pihaknya mendapat dukungan atau bantuan kendaraan dari desa untuk memudahkan perjalanan.
"Rumah Anak Sigap Melati Putih juga per September ini ada 41 anak yang dibina, yang terbagi dalam 4 kelompok yaitu 0-6 bulan, 6-12 bulan, 12-24 bulan, 24-36 bulan, " paparnya.
Ia berharap keberadaan RAS Melati Putih bisa membawa dampak lebih banyak, tidak hanya untuk Desa Ponoragan, tapi juga untuk anak anak di seluruh Indonesia.
"Harapan kami anak anak bisa tumbuh menjadi pribadi yang mandiri dan percaya diri, masa depannya lebih terarah dan lebih baik ," tutupnya.
Sementara itu, salah satu orang tua yang memasukkan anak buah hatinya ke Rumah Anak Sigap, Siti Lestari mengaku sangat terbantu dengan adanya Rumah Anak Sigap.
"Alhamdulillah anak saya sudah setahun setengah di Rumah Sigap , sekarang jadi lebih berani, lebih mudah bersosialisasi, dulunya penakut, sekarang udah berani main sama temannya dan ngobrol sama orang dewasa," ungkapnya.
Ia juga berharap agar Rumah Anak Sigap terus berlanjut dan bisa menjangkau lebih banyak anak anak yang belum mendappat pendidikan usia dini.
"Ke depannya semoga rumah anak sigap ini terus lebih membersamain anak anak, anak anaak yang belum sekolah diusia dini," tutupnya. (*zar)