Suasana saat gerakan pangan murah di GOR Kadrie Oening Sempaja Samarinda (Foto: Polresta Samarinda)
SAMARINDA (Kutairaya.com): Polemik penetapan tarif ojek online (ojol) di Kalimantan Timur yang sudah berlangsung sebulan terakhir tidak hanya memicu diskusi panas di tingkat regulasi, tapi juga meninggalkan keresahan di lapangan. Para driver harus tetap bekerja sambil memikirkan keberlangsungan hidup keluarganya.
Bagi Lutfi, salah satu driver ojol, situasi ini cukup berat, apalagi banyak rekan seprofesinya yang berstatus orang tua tunggal. Maka, ketika ada gerakan pangan murah yang menyasar para driver, ia mengaku merasa sedikit lega.
"Sangat membantu kami para driver ojol, apalagi teman-teman kami banyak yang single parent," ujar Lutfi usai membeli beras di gerakan pangan murah yang diselenggarakan Polresta Samarinda bersama komunitas ojol di GOR Kadrie Oening Sempaja Samarinda, Sabtu (30/8/2025).
Hal serupa disampaikan Aden yang menuturkan, perhatian semacam ini membuat para ojol merasa tidak sendirian dalam menghadapi masalah.
"Buat kami yang tiap hari di jalan, bantuan seperti ini terasa nyata sekali. Minimal ada yang peduli, jadi kami lebih semangat lagi kerja," ungkap Aden.
Kegiatan pangan murah itu berlanjut ke panti asuhan. Selain menyalurkan bantuan, juga dilakukan doa bersama serta salat gaib untuk mendoakan almarhum Affan Kurniawan, seorang driver ojol yang meninggal dunia saat mengantarkan makanan di tengah aksi unjuk rasa di Jakarta beberapa hari lalu, setelah dilindas mobil rantis Brimob.
Kapolresta Samarinda, Kombes Hendri Umar, mengatakan kegiatan tersebut bukan hanya soal distribusi bahan pokok murah, tetapi juga wujud empati atas kondisi yang dihadapi para ojol.
"Sudah sekitar satu bulan terakhir ini masalah tarif ojol menjadi polemik yang cukup hangat. Kami ingin hadir bersama mereka, menunjukkan kepedulian sekaligus mengajak untuk tetap menjaga solidaritas," ucapnya.
Ia menambahkan, doa bersama untuk almarhum Affan Kurniawan menjadi bagian penting dari kegiatan ini.
"Semoga ini bisa menjadi contoh untuk kita semua. Daripada melakukan hal-hal yang mungkin kurang bermanfaat, lebih baik kita melakukan aksi nyata dengan membantu orang-orang yang membutuhkan," pungkasnya. (skn)