Kepala Disdikbud Kukar, Thauhid Afrilian Noor.(Foto:Indri)
TENGGARONG,(KutaiRaya.com): Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kutai Kartanegara (Kukar) menegaskan komitmennya untuk menjadikan sekolah sebagai garda terdepan dalam pelestarian budaya daerah. Upaya ini dinilai penting agar generasi muda tidak tercerabut dari akar tradisi di tengah derasnya arus modernisasi.
Kepala Disdikbud Kukar, Thauhid Afrilian Noor, mengatakan bahwa pendidikan harus mampu mengajarkan nilai-nilai budaya lokal sekaligus membentuk karakter siswa. Menurutnya, pelestarian budaya tidak hanya menjadi tanggung jawab lembaga adat, tetapi juga harus melekat dalam proses belajar di sekolah.
"Budaya adalah identitas kita. Kalau tidak kita rawat sejak dini melalui pendidikan, maka generasi berikutnya bisa kehilangan jati diri," ujarnya, Kamis (28/8/2025).
Thauhid menambahkan, pihaknya telah menyiapkan sejumlah program, mulai dari pengembangan muatan lokal, pelatihan guru untuk pembelajaran berbasis kearifan lokal, hingga kerja sama dengan sanggar seni dan komunitas budaya.
"Anak-anak tidak hanya belajar di kelas, tapi juga bisa berinteraksi langsung dengan kesenian dan tradisi daerah," jelasnya.
Ia menekankan, kolaborasi dengan berbagai pihak menjadi kunci agar pelestarian budaya bisa berjalan efektif. "Kami membuka ruang kerja sama dengan masyarakat adat, pegiat seni, maupun lembaga yang peduli pada budaya lokal," tambah Thauhid.
Selain itu, kata Thauhid, pemanfaatan teknologi juga tetap dilibatkan untuk mendukung pelestarian. Misalnya dengan mendokumentasikan karya budaya secara digital agar bisa diakses lebih luas oleh siswa maupun masyarakat.
"Pelestarian budaya tidak harus bertentangan dengan kemajuan zaman. Justru teknologi bisa kita gunakan untuk memperkenalkan budaya kita ke dunia," terangnya.
Lebih lanjut, ia optimistis langkah ini dapat memperkuat jati diri generasi muda Kukar sekaligus mempersiapkan mereka menghadapi tantangan global tanpa melupakan akar budaya.
"Kalau kita ingin maju, kita tidak boleh kehilangan identitas. Pendidikan dan budaya harus berjalan beriringan," tandasnya. (adv)