• Jum'at, 12 September 2025
logo
DPRD Provinsi Kalimantan Timur



Rangkaian Lanjong Art Festival 2025.(Foto:Andri Wahyudi/KutaiRaya)


TENGGARONG (KutaiRaya.com): Pagelaran Lanjong Art Festival (LAF) 2025 sukses menyajikan berbagai kesenian berkualitas. Dengan mengangkat tema Habis Barat Terbitlah Timur, event dua tahun sekali ini mengangkat kembali gairah kesenian teater dari berbagai daerah termasuk kesenian dari luar negeri.

Event LAF digelar dari tanggal 22-27 Agustus di Ladaya Tenggarong, menghadirkan para seniman pilihan seperti Teater Satu Lampung, Teater Ngaos Art, Komunitas Payung Hitam, Tari Kontemporer, Seniman Ari Ersandi, kemudian seniman dari luar ada dari Brazil, Jepang, Singapura, Malaysia dan Amerika.

Direktur Lanjong Art Festival, Mimi Nuryanti mengatakan, bahwa event LAF tahun ini sukses dilaksanakan. Tujuan dari event ini lebih kepada cara membuat sebuah festival lebih menarik dengan menawarkan sajian yang berkualitas, baik secara estetika maupun gagasan.

Selain itu, menciptakan jejaring mempertemukan antar seniman, sehingga Ladaya terutama menjadi ruang pertemuan yang bisa menciptakan ekosistem seni pertunjukan yang lebih luas.

"Kami sangat senang sekali, banyak masyarakat dari hari pertama sampai hari terakhir itu hampir penuh terus di tribun penonton, tak pernah sepi. Terus workshop juga banyak diikuti bukan cuma peserta Lanjong Art Festival," kata Mimi, Kamis (28/8/2025).

Ada juga teman-teman komunitas, mahasiswa dari Universitas di Kaltim, seperti Unmul, ISBI, yang mengikuti workshop itu benar-benar banyak pesertanya. Kemudiian ketika Sarah Sehan juga banyak yang datang, teman-teman komunitas di LAF.

Mimi mengungkapkan, bahwa terlaksananya event ini tak luput dari dukungan beberapa pihak. LAF bisa membuka upaya bersinergi dengan pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara yang telah mensupport.

Terutama dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kukar, mereka sangat sigap dan siaga. Jadi kalau ada peserta yang tidak enak badan atau situasinya kurang fit, benar-benar di tangani dengan baik. Kemudian Damkar juga standby, ada toilet portable yang disediakan, live streaming dari awal sampai akhir, selama sepekan sepanjang lanjongan festival.

"Kita juga mendapatkan support langsung oleh Bupati Kukar Aulia Rahman Basri, secara pribadi mendonasikan uang senilai Rp 40 juta. Donasi ini kita kasih ke aktor terbaik dan sutradara terbaik," kata Mimi.

Terpisah, Ketua Yayasan Lanjong Indonesia Ahmad Qoshashih juga mengaku senang, event yang ditunggu-tunggu setelah 8 tahun vakum akhirnya terwujud. Rasa lelah sepadan dengan hasil yang ditampilkan. Kemudian teman-teman dari luar negeri mereka juga senang, dan mereka beberapa kali mengapresiasi LAF.

"Mereka merasa tampil dengan nyaman di Ladaya, selain itu mereka juga lebih percaya diri kalau festival ini dilaksanakan lagi. Mereka siap datang lagi ke Ladaya," imbuhnya.

Sementara itu, Dadang Arimutono, Penulis dari Ruang Sastra Kaltim mengatakan, ia hadir di LAF sebagai penulis, merangkum semua kegiatan-kegiatan LAF. Artinya di tempat yang mungkin jauh dari pusat-pusat perkotaan muncul tempat yang menjunjung kebudayaan.

"Semoga kedepan, event LAF ini akan tetap digelar, untuk memperkaya cara pandang dan wawasan kesenian baik yang ada di Kukar, nasional sampai luar negeri," tukasnya. (Dri)



Pasang Iklan
Top