Tim Rumah Ulin Arya membawa empat kuda dan berbagai satwa lain dalam pawai pembangunan dan karnaval budaya Nusantara Samarinda. (Siti Khairunnisa/Kutairaya)
SAMARINDA,(Kutairaya.com) : Destinasi wisata Rumah Ulin Arya Samarinda tampil memukau dalam pawai pembangunan dan karnaval budaya Nusantara yang memeriahkan HUT RI ke-80. Untuk pertama kalinya, tempat wisata ini berpartisipasi dengan membawa empat kuda dan berbagai satwa eksotis lainnya.
Taufik Ilham, Penanggung Jawab Satwa Rumah Ulin Arya, mengungkapkan bahwa partisipasi mereka di festival tahun ini merupakan yang pertama kali. Persiapan matang telah dilakukan sejak dini hari untuk memastikan kelancaran acara.
"Untuk hari ini kami dari rumah Ulin bawa empat kuda. Empat kuda totalnya dengan dua dengan satwa lain yaitu dua burung makau, dua raja hitam dan burung enggang," ujar Taufik saat ditemui di lokasi pawai, Sabtu (23/8/2025).
Kehadiran kuda dalam acara yang ramai seperti festival tentu memiliki tantangan tersendiri. Taufik menjelaskan bahwa persiapan khusus diperlukan untuk memastikan keamanan dan kenyamanan hewan.
"Tantangannya sendiri yaitu pertama pastinya keramaian dari sound system. Jadi, pembiasaan terhadap kudanya juga harus dilakukan dari jauh-jauh hari," jelasnya.
"Terus belum lagi tangan-tangan jahil yang memang pengin megang ya, bukan bermaksud jahil tapi dia pengin sentuh. Dengan itu kita tadi kasih barikade di sampingnya juga supaya enggak ada yang bisa hembus ke arah kudanya untuk jadi menjaga keamanan," tambahnya.
Syukurnya, perjalanan pawai berlangsung lancar tanpa kendala berarti. Keempat kuda yang dibawa tampil tenang dan tidak mengalami stres meski berada di tengah keramaian.
"Alhamdulillah sih tadi ke bagian nomor urut 3, kita jalan pagi. Sampai tadi di sini jam 9 sudah sampai di sini, selama perjalanan semuanya lancar. Enggak ada kuda ngamuk atau dia nervous enggak ada. Semuanya lancar, berjalan sesuai kemauan," ungkapnya lega.
Keempat kuda yang dibawa memiliki latar belakang dan karakteristik berbeda. Ada Sander yang merupakan hasil silangan import dengan lokal, Anjani yang merupakan kuda betina asli Sumba, High Zoom yang juga persilangan import-lokal, dan Cleo yang merupakan kuda betina generasi keempat hasil persilangan.
Partisipasi Rumah Ulin Arya dalam festival ini bukan tanpa tujuan. Taufik berharap masyarakat Samarinda dapat lebih mengenal destinasi wisata yang mereka kelola, terutama fasilitas berkuda yang tersedia.
"Dan kita juga ingin memperkenalkan ke masyarakat bahwa di rumah Ulin Arya juga ada banyak hiburan. Kalian juga bisa merasakan serunya berkuda, berfoto-foto dengan satwa dan mendapatkan pengalaman yang berbeda," tuturnya.
Di Rumah Ulin Arya, pengunjung dapat menikmati latihan berkuda dengan tarif Rp350.000 per sesi selama 45 menit yang dibimbing pelatih profesional. Tersedia empat kelas dalam sehari pada pukul 08.00, 09.00, 15.00, dan 16.00.
Untuk tiket masuk ke lokasi wisata, Rumah Ulin Arya mengenakan tarif Rp70.000 untuk dewasa dan Rp35.000 untuk anak-anak.
"Untuk saat ini tiket masuk ke rumah Ulin ada di untuk dewasanya Rp70.000 untuk anak-anaknya di Rp35.000," pungkasnya. (skn)