Showroom Agus Jaya Abadi Motor di Jalan Panjaitan.(Foto:Achmad Rizki/Kutairaya)
TENGGARONG (KutaiRaya.com) : Penjualan Mobil bekas di Showroom Agus Jaya Abadi Motor, Jalan Panjaitan Tenggarong mengalami penurunan omset ratusan juta rupiah.
Pemilik Showroom Agus Jaya Abadi Motor, Agus Suparto menjelaskan, penurunan penjualan mobil telah dirasakan sejak 3 bulan terakhir menjadi 1-2 unit. Pada awal 2025, penjualan mobil bisa mencapai 10 unit.
"Saya menduga, sepinya pembeli ini disebabkan oleh lemahnya perekonomian masyarakat. Karena mobil bukan menjadi kebutuhan mereka, kecuali bagi konsumen yang membutuhkan untuk pengembangan usahanya," kata Agus Suparto pada Kutairaya, di Showroomnya, Jum
Ia mengaku, dengan penurunan penjualan itu harus berpikir ekstra, agar bisa mencukupi kebutuhan operasional Showroom dan keluarga. Pihaknya terus berupaya mempromosikan produknya di media sosial, agar penjualan mobil dapat meningkat.
"Penjualan kita hanya mengandalkan media sosial. Media sosial membawa pengaruh besar terhadap sektor usaha," akunya.
Adapun produk yang tersedia di Showroom ini ialah, Daihatsu Terios, Mitsubishi Expander, Toyota Kijang dan Rush, Mitsubishi Pajero, Hobda CRV dan masih banyak jenis lainnya. Sementara produk yang paling diminati saat ini ialah, Toyota Avanza dan Kijang.
"Harga mobil di Showroom ini bervariatif terdiri dari Rp 50 juta - 200 juta lebih, tergantung dari jenis, tahun dan kondisi barang," ucapnya.
Pihaknya telah memastikan, mobil yang dijual di Showroom ini siap dan layak digunakan. Karena pada saat pembelian mobil, telah dilakukan pengecekan secara detail oleh mekanik profesional.
"Dijamin mobil yang dijual di Shoroom ini tidak mengecewakan," imbuhnya.
Menurutnya, penjualan mobil ini memiliki tantangan luar biasa, diantaranya harus melakukan perawatan baik itu membersihkan dan memanaskan mesin hingga pembayaran pajak kendaraan.
"Yang paling rawan itu dibaterai, jika mobil itu tidak hidupkan mesinnya maka baterai itu akan drop. Tapi untuk mesin tidak ada kendala," jelasnya.
Ia menegaskan, dalam menjalankan usaha pasti memiliki risiko. Sehingga diperlukan manajemen yang tepat untuk meminimalisir risiko.
"Saya berharap, sektor usaha di Kukar bisa lebih bangkit termasuk penjualan kendaraan," harapnya. (Ary)