
Suasana Sosialisasi di Hotel Grand Fatma. (Achmad Nizar/Kutairaya)
TENGGARONG,(Kutairaya.com): Program Beasiswa 1.000 Guru Sarjana dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kukar kini memasuki fase sosialisasi, khusussnya untuk penerima beasiswa bagi guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), program ini ditujukan bagi guru guru yang belum jenjang S1.
Plt. Sekretaris Disdikbud Kukar Pujianto, menjelaskan beasiswa ini membuka kesempatan bagi guru yang ingin melanjutkan studi agar lebih sesuai dengan bidang yang diajarkan.
"Program ini untuk guru guru yang belum S1 dan juga guru guru yang ijazahnya belum linier, misalnya guru PAUD, tapi ijazahnya SE,SPI atau SH, dengan beasiswa ini, mereka bisa kuliah lagi agar sesuai dengan mata pelajann yg diajarkan," ujar Pujianto usai kegiatan Sosialisasi di Hotel Grand Fatma pada Jumat (22/8/2025)
Tahun ini kuota yang disiapkan untuk beasiswaa 1000 guru sarjana mencapai 140 orang, diantaranya 60 guru PAUD, 40 guru SD, dan 40 guru SMP, meski jumlah kuotaa lebiih sedikit dibanding tahunn tahun sebelumnya, ia tetap optimistis antusias pendaftar akan lebih tinggi,
"Kalau tahun tahun lalu, kuotanya besar tapi banyak yang tidak mendaftar, sehingga anggaran tidak terserap maksimal, thunn ini kita berharap lebih banyak guru yang mendaftar," tambahnya.
Menurutnya, kegiatan sosialisasi sangat penting agar guru tidak ragu untuk mengikuti program beasiswa ini.
"Rata rata tahun lalu mereka tidak mendaftar karena tidak tahu atau takut salah, dengan sosialisasi ini, guru jadi lebih paham mekanismenya. Harapannya informasi ini bisa lebih luas tersaampaikan sehingga banyak guru yang bisa memanfaatkan kesempatan ini," ungkapnya.
Setelah sosialisasi ini, tahap selanjutnya akan memasuki tahap pendampingan yang akan dilakukan Sabtu 23 Agustus 2025
Sementara itu salah satu pendaftar beasiswa, Robiyatu Jannah yang merupakan guru TK Teratai Indah Kecamatan Muara Muntai, mengaku sangat terbantu dengan adanya sosialisasi ini.
"Bagi kami sosialisasi ini menambah pengetahuan agar tidak salah saat mendaftarr, apalagi bagi guru yang sudah berusia di atas 45 tahun, " katannya
"Awalnya saya bingung dan kurang paham, tapi dengan adanya sosialisasi ini sangat membantu. Harapannya ke depan lebih banyak guru PAUD yang bisa kuliah. Di Universitas Terbuka misalnya, perkuliahan sangat fleksibel sehingga memudahkan kami yang sudah bekerja," pungkasnya. (*zar)