• Jum'at, 12 September 2025
logo
DPRD Provinsi Kalimantan Timur



Suasana aksi driver Maxim di depan Kantor Gubernur Kaltim. (Siti Khairunnisa/Kutairaya)


SAMARINDA, (Kutairaya.com): Bagi sebagian orang, demonstrasi identik dengan kepentingan pribadi atau kelompok. Namun bagi Ali, seorang driver ojek online Maxim, keputusan ikut turun ke jalan justru lahir dari solidaritas, bukan karena akunnya bermasalah.

Meski akunnya masih berfungsi normal, ia memilih berdiri bersama rekan-rekannya yang mengalami pemblokiran akun akibat penutupan kantor operasional Maxim di Samarinda.

"Kalau saya bukan cari nama, bukan cari apa, kita solidaritas piring nasi aja. Kalau saya menurut ego, saya gak akan duduk di sini, akun saya bagus, saya mau narik bisa, tapi gimana dengan teman-teman saya yang akunnya terblokir?," ungkap Ali, pria berusia 47 tahun saat di sela-sela demo, Rabu (20/8/2025).

Ali telah lima tahun menjadi driver Maxim, sejak selepas pandemi COVID-19. Sebagai kepala keluarga dengan empat anak, ia tahu betul bagaimana beratnya mencari nafkah harian dari profesi ini. Ia menyebut, kini penghasilan driver sudah jauh berbeda dibanding masa 2020 hingga 2021 ketika pendapatan harian bisa mencapai Rp200 ribu hingga Rp300 ribu.

"Nggak nentu untuk sekarang ini, kalau dulu 2020 sampai 2021. okelah kita akui kalau 200-300 itu gampang, sekarang ini 100 aja agak susah," ucapnya.

Kesulitan yang dialami membuatnya semakin peka terhadap nasib sesama driver. Ali menyadari bahwa bagi banyak rekan, aplikasi yang terblokir sama artinya dengan hilangnya sumber nafkah keluarga. Tuntutan agar kantor operasional dibuka kembali menjadi kebutuhan mendesak, bukan sekadar formalitas.

"Karena kami demo ini untuk minta buka kantor itu saja, untuk teman-teman buat buka akunnya saja," tegasnya.

Meski ia tahu pekerjaan sebagai driver tidak menjanjikan kekayaan, Ali tetap memegang teguh keyakinannya. Profesi ini setidaknya membuat keluarganya tetap bisa bertahan, dan solidaritas yang ia tunjukkan hari itu menjadi cerminan bahwa perjuangan mencari nafkah tidak selalu tentang diri sendiri.

"Kita ini kan terpaksa ojol, ojol gak bikin kaya tapi kita bisa bikin hidup, itu aja," pungkasnya. (skn)



Pasang Iklan
Top