Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kukar Muhammad Taufik.(Andri Wahyudi/KutaiRaya)
TENGGARONG, (KutaiRaya.com): Permasalahan terkait pertanian di Kabupaten Kutai Kartanegara terus muncul, mulai dari ketersediaan air hingga masih minimnya Sumber Daya Manusia (SDM) penerus yang sudah mulai berkurang. Menyikapi masalah itu, Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kukar hadir memberikan langkah-langkah pendampingan melalui penyuluh dan bantuan kepada kelompok tani.
Kepala Distanak Kukar Muhammad Taufik mengatakan bahwa masih banyak kebutuhan para petani yang belum terpenuhi di Kukar ini. Seperti halnya pemenuhan sumber air, minimnya generasi penerus di pertanian, sarana dan produksi yang belum menyeluruh, gagal panen karena hama penyakit, dan ketersediaan pupuk.
"Kami secara perlahan memberikan solusi dan pendamping kepada kelompok tani yang aktif, melalui program penyuluhan yang akan terus dilaksanakan oleh (PPL) penyuluh pertanian lapangan. Baik di 2025 ini maupun di 2026 ada berapa yang sudah dirumuskan, misalnya perbaikan data area sawah, area tanaman jagung. Areal jatah kemudian kemudian percepatan penginputan rencana definisi kebutuhan kelompok,"ungkapnya, Kamis (21/8/2025).
"Untuk pupuk bersubsidi menghadapi musim tanam tahun 2026 itu harus segera terinput, rencana definisi kebutuhan kelompok itu yang kita dorong. Kemudian percepatan tanam sehingga bisa mengejar dua tanam padi dan jagung di tahun 2025," katanya.
Selain itu, Distanak juga menyiapkan basis data untuk rencana tanam, target tanam tahun 2026. Ia menyebut di Kukar ada sekitar 127 penyuluh, terdiri penyuluh P3K sekitar 27 orang, sisanya penyuluh PNS.
"Harapan kami penyuluh tetap dan meningkatkan kinerja, mengoptimalkan kinerjanya dalam rangka mendukung tugas-tugas di lapangan dalam rangka pencapaian suasana lapangan dan juga mendukung suksesnya program Kukar Idaman Terbaik di bidang pertanian khususnya," ungkapnya.
Ia menambahkan, selain daripada penyuluh pertanian,Distanak juga telah memberikan bantuan baik sarana prasarana pertanian, pupuk, kapur pertanian hingga benih dan bibit hortikultura kepada kelompok pertanian yang tersebar beberapa kecamatan di Kukar.
"Kami berharap dengan bantuan ini, bisa membantu para petani dalam mengembangkan pertanian. Karena Kukar merupakan lumbung pangan di Kaltim, sehingga sektor pertanian mendapatkan perhatian yang maksimal," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Desa Rapak Lambur Muhammad Yusuf mengatakan bahwa pertanian menjadi salah satu potensi di Desa Rapak Lambur. Hasil pertanian yang selalu dibutuhkan oleh masyarakat, dalam memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari.
"Pertanian sangat potensial jika dikelola dengan baik dan benar. Harapannya dengan pengembangan pertanian yang dilakukan oleh kelompok tani. Kedepan bisa menjadikan penghasilan bagi masyarakat," tutupnya. (dri)