• Minggu, 02 November 2025
logo
DPRD Provinsi Kalimantan Timur

Disdikbud Kutai Kartanegara



Kepala Disdikbud Kukar, Thauhid Afrilian Noor.(Foto:Indri)


TENGGARONG,(KutaiRaya.com): Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Kutai Kartanegara (Kukar) kini didorong untuk mengambil peran lebih luas, tidak hanya sebagai pendidik, tetapi juga agen perubahan dalam pencegahan stunting.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kukar, Thauhid Afrilian Noor, menegaskan bahwa guru PAUD berada di garis depan dalam membentuk kesehatan, pola asuh, dan kebiasaan anak sejak usia dini. Menurutnya, masa "usia emas" anak merupakan momen krusial untuk mencegah risiko stunting.

"Guru PAUD adalah ujung tombak pendidikan dan pengasuhan. Jika mereka memahami cara mendeteksi dan mencegah stunting sejak dini, maka kita telah melangkah jauh menuju generasi unggul Kukar," ujar Thauhid, Kamis (14/8/2025).

Ia menilai, selama ini upaya penurunan stunting kerap dianggap hanya urusan tenaga kesehatan. Padahal, pendidikan memiliki kontribusi signifikan melalui pembiasaan perilaku hidup sehat, pemberian gizi seimbang, dan stimulasi tumbuh kembang anak di sekolah.

Para guru PAUD diberikan bekal yang mencakup ilmu tentang dasar perkembangan anak usia dini, gizi seimbang, pola asuh positif, hingga strategi pencegahan stunting berbasis sekolah. Pengetahuan ini diharapkan mampu diterapkan di kelas dan juga dibagikan kepada orang tua murid.

"Stunting bukan hanya masalah gizi, tapi juga pendidikan. Guru punya akses langsung dan rutin bertemu anak serta orang tua. Dengan pemahaman yang benar, kita bisa cegah stunting bahkan sebelum gejalanya muncul," tambah Thauhid.

Selain mengajar, guru PAUD diminta menjadi komunikator aktif yang menjembatani informasi antara pemerintah, tenaga kesehatan, dan keluarga. Peran ini dinilai penting untuk memastikan pesan pencegahan stunting sampai ke rumah tangga, tempat pola makan dan pengasuhan dibentuk.

Thauhid menekankan bahwa membangun generasi sehat tidak bisa dilakukan secara terpisah oleh satu sektor saja. Sinergi antara pendidikan, kesehatan, dan dukungan keluarga menjadi kunci menekan angka stunting di Kukar.

Ia optimistis, jika guru PAUD memegang peran sebagai agen perubahan, Kukar akan memiliki fondasi kuat untuk mencetak generasi yang cerdas, sehat, dan berdaya saing tinggi di masa depan.

Langkah ini sejalan dengan program nasional penurunan stunting, yang menargetkan pembentukan sumber daya manusia unggul melalui intervensi sejak usia dini. Disdikbud Kukar berharap, para guru dapat memberikan edukasi terkait stunting kepada orang-orang disekitarnya termasuk orang tua murid, sehingga dampaknya bisa dirasakan lebih luas. (adv)



Pasang Iklan
Top