• Jum'at, 12 September 2025
logo
DPRD Provinsi Kalimantan Timur



Kabag Kesra Setkab Kukar, Dendi Irwan Fahriza.(Achmad Nizar/Kutairaya)


TENGGARONG, (Kutairaya.com): Sejumlah mahasiswa di Kutai Kartanegara menyampaikan kekecewaannya terhadap perubahan besaran nilai Beasiswa Kukar Idaman tahap 1 Tahun 2025. Sebelumnya yang tercantum dalam petunjuk teknis (Juknis) sebesar Rp5 juta untuk jenjang S1, tapi mengalami penurunan.

Salah satu mahasiswa penerima beasiswa yang enggan disebutkan namanya, mengaku kecewa atas perubahan itu, ia mengatakan perubahan nilai beasiswa ini tidak diklarifikasi atau diberitahukan sejak awal.

"Kalau dari awal kami tahu nominalnya turun, kami bisa cari alternatif lain dengan mengikuti beasiswa lainnya, di juknis ditulis Rp5 juta, kenyataannya hanya Rp1,6 juta, untuk S1, kalau saya melihat klarifikasi mereka, disebabkan karena melebihi kuota yang mencapai 4.000," ujarnya pada Kutairaya.com, Selasa (12/8/2025).

"Teman teman yang kurang mampu sangat bergantung pada beasiswa ini, sekarang mereka bingung cari dana untuk bayar UKT, tahun lalu 4.000 penerima masih bisa dapat sesuai juknis sebesar Rp5 juta, lalu kenapa sekarang tidak?," tambahnya.

Sementara itu menanggapi hal tersebut, Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kabag Kesra) Kukar Dendi Irwan Fahriza membenarkan adanya perubahan besaran nilai beasiswa KukarIdaman tahap 1 yang menurun 3 kali lipat dari tahun sebelumnya.

Ia menjelaskan kebijakan ini terpaksa dilakukan karena jumlah pendaftar yang melonjak tinggi."Kuota yang ditetapkan sejak Januari 2025 adalah 1.348 penerima, tapi setelah verifikasi, yang menerima mencapai 4.015 orang, ini jauh melebihi kuota, pemerintah dihadapkan pada dua pilihan sulit," ujar Dendi Irwan Fahriza pada Kutairaya, Selasa (12/8/2025) diruang kerjanya.

Ia menerangkan terdapat dua alternatif yang bisa membantu permasalahan ini seperti membayar penuh sesuai juknis, tapi hanya kepada peserta yang masuk kuota sebanyak 1348 penerima, atau membayar seluruh penerima dengan 4.015 orang, tapi dengan besaran dana yang dikurangi agar mahasiswa lainnya mendapat bagian.

"Saya ambil contoh, untuk kuota yang ditetapkan pada S1 itu sebanyak 867,tapi yang lolos terverifikasi sebanyak 2.955 orang, kalau kita memilih alternatif yang pertama, 2.100 orang ini tidak akan mendapatkan bantuan tersebut, padahal dia lolos, itulah kenapa proses pengumuman memakan waktu yang begitu lama,"ungkapnya.

Ditahun sebelumnya, ia membenarkan bahwa penerima beasiswa mencapai 4.000 dengan nominal nilai yang tertera di Juknis yang mencapai Rp5 juta untuk S1, tapi perlu diketahui, hal tersebut terbantu dengan penambahan dana APBD.

"Jadi semisal kekurangan, itu bisa ditambah dengan APBD, dan perlu kita ketahui, pada bulan Juni atau Juli kemarin, kita ada defisit Rp900 miliar lebih, nah otomatis di APBD ini kita tidak akan ada penambahan, kalau tidak ada penambahan, otomatis tidak ada beasiswa tahap 2 nantinya," paparnya.

Untuk perubahan nilai besaran beasiswa di S1 dari Rp5 juta menjadi Rp1,6 juta, untuk S2 dari Rp 10 juta menjadi Rp4,2 juta, dan untuk S3 dari Rp15 juta menjadi Rp6juta.

"Memang tidak akan bisa menyelesaikan untuk pembayaran UKT, kami pahami itu, karena ini juga sifatnya bantuan stimulan, mudah mudahan ini bisa dimanfaatkan dngan sebaik baiknya, dann nantinya kalau memang ada buka kembali, dengan beasiswa Kukar Idaman Terbaik, insyaallah kita akan menyesuaikan dengan kuota, "tutupnya. (*zar)



Pasang Iklan
Top