• Jum'at, 17 Oktober 2025
logo
DPRD Provinsi Kalimantan Timur



Veteran di Loa Janan Ulu, Suharno.(Achmad Rizki/Kutairaya)


TENGGARONG,(KutaiRaya.com): Pria kelahiran 18 Juli 1953 silam asal Pacitan, Suharno mulai mengabdikan dirinya sebagai Tentara Nasional Indonesia (TNI) pada 1974 di Manado.

Saat itu ia mengikuti orientasi dan dikirimkan ke Timor Timor pada 1975, dengan misi membebaskan pejabat yang ditawan oleh tentara Timor Timor. Dalam peristiwa itu dirinya berangkat 1 batalion dengan total 653 orang, namun ada 14 orang yang gugur atas peristiwa tersebut.

"Kita berhasil membebaskan pejabat tinggi sebanyak 7 orang Manado yang disekap oleh tentara Timor Timor dengan selamat," jelas Suharno saat ditemui Kutairaya, di Loa Janan Ulu, Jumat (8/8/2025).

Usai peristiwa itu, dirinya bersama tentara lainnya kembali ke Manado. Pada 1977 Suharno ditugaskan di Batalyon wilayah Palu dan diminta untuk membantu mengamankan perbatasan wilayah Indonesia dengan Timor Timor pada 1978. Saat itu ada segerombol masayarakat yang dinilai mengganggu keamanan atau kondusifitas daerah.

"Pada 1978 ada gerakan pengacau keamanan, sehingga hal ini perlu dihadapi agar wilayah Indonesia aman," ucapnya.

Lebih memprihatinkan saat itu, kondisi istri tengah hamil anak pertama di saat sedang mengamankan wilayah perbatasan Indonesia.

Pada 1981, Suharno kembali ke Manado untuk melanjutkan pendidikan di militernya. Awalnya dari pangkat Tamtama naik ke Bintara di Malang selama 9 bulan."Setelah sekolah, kita ditempatkan di Malang," ujarnya.

Ia menceritakan, tugas di Malang tidak ada peristiwa yang membahayakan bangsa Indonesia. Sejak di Malang, ia mulai meningkatkan kariernya dengan waktu 4 tahun sekali.

Kemudian, dirinya pindah tugas di Kesatuan Tulungagung pada 1995. Dan pada 2002 pensiun Pembantu Letnan Dua (Pelda)."Saya masih Masa Persiapan Pensiun (MPP) di 2001 langsung mengadu nasib di Samarinda Kalimantan Timur," sebutnya.

Tiba waktu pensiun, dirinya mengajukan lamaran pekerjaan sebaga security di Anugrah Bara Kaltim (ABK). Sebagai securtiy telah dijalani selama 10 tahun, hingga mampu membangun rumah di Loa Janan Ulu, Kecamatan Loa Janan, Kukar.

Setelah 10 tahun sebagai security di ABK, ia melamar pekerjaan di perusahaan Pama sektor Batu Bara dan 2017 pensiun hingga saat ini menikmati masa tua.

"Kalau mengingat perjuangan dulu rasanya sedih, tapi mau bagaimana ini merupakan tugas negara demi Bangsa Indonesia," ungkapnya.

Meskipin sudah merdeka Bangsa Indonesia ini, pihaknya berpesan kepada seluruh pemuda di Kukar untuk terus semangat dalam belajar, kreatif, sehingga dapat berkontribusi kepada daerah.

Seiring berjalannya waktu, Suharno juga mendapatkn perhatian dari pemerintah daerah berupa tali asih senilai Rp 900 ribu per bulan. Ini merupakan perhatin yang luar biasa daripada daerah.

Sementara itu Hj Mastinah, warga Kelurahan Baru Kecamatan Tenggarong, Kutai Kartanegara, merupakan janda veteran pejuang kemerdekaan Republik Indonesia.

Ia menyebutkan, sebagai janda veteran dapat merasakan kenyamanan dan kenikmatan atas perjuangan pahlawan demi Bangsa Indonesia."Suami saya dulu bertugas di Malang,"sebut Mastinah.

Suaminya bernama H Ahmad Yusuf kelahiran 1921 dan menikahi dirinya pada 1957 hingga meninggal dunia di Tarakan pada 1977."Suami saya dimakamkan di Tarakan, ini yang menjadi kami untuk berziarah ke makam,"katanya.

Dirinya berharap, pemerintah daerah dapat memindahkan makam suaminya ke makam Pahlawan Tenggarong. Sehingga bisa melakukan ziarah setiap saat. Namun proses itu dinilai suli."Kalau itu bisa saya sangat bersyukur," ujarnya.

SANTUNAN VETERAN DAN JANDA VETERAN

Kepala Bidang (Kabid) Perlindungan Jaminan dan Sosial Dinas Sosial Kutai Kartanegara, Ahmad Fahruzi mengatakan, setiap tahun Dinas Sosial telah mengalokasikan anggaran bantuan sosial untuk veteran dan janda veteran, melalui APBD Kukar.

“Nilainya setiap bulan itu setiap veteran dan janda veteran Rp900 ribu per orang,” kata Ahmad Fauzi.

Di Kutai Kartanegara menurut dia, 19 veteran dan janda veteran sebanyak 57 orang yang tinggal tersebar di sejumlah kecamatan diantaranya Kecamatan Tenggarong, Tenggarong Seberang, Anggana, Samboja, Muara Jawa, Sanga Sanga, Muara Badak, Sebulu dan Tabang.

"Yang masih banyak veteran dan janda veteran di Tabang, Muara Badak, Samboja, Sanga Sanga. Bantuan santunan ini sebagai bentuk apresiasi pemerintah daerah atas perjuangannya demi bangsa Indonesia, termasuk di Kabupaten Kutai Kartanegara," katanya.

Menurutnya, perjuangan pahlawan untuk meraih kemerdekaan Indonesia ini sangat sudah. Untuk itu, seluruh masyarakat Kukar termasuk pemuda agar dapat menghargai perjuangan para pahlawan. (ary)



Pasang Iklan
Top