Kapal Ponton pengangkut Batu Bara di Sungai Mahakam.(Andri Wahyudi/KutaiRaya)
TENGGARONG, (KutaiRaya.com): Investasi di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) terus menggeliat. Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kukar mencatat investor terbesar masih didominasi dari sektor ekstraktif, disusul sektor UMKM.
Kepala DPMPTSP Kukar Alfian Noor menyebutkan bahwa sampai saat ini investor yang ada di Kukar ada sekitar 4.000 perusahaan menengah ke atas di luar dari UMKM. Untuk UMKM sudah lebih dari 40 ribu. Sementara perusahaan yang telah aktif melaporkan LKPM-nya sebanyak 1.235 perusahaan.
"Kalau yang paling banyak masih investasi di sektor primer atau ekstraktif seperti batu bara, kelapa sawit, dan pertanian yang masih mendominasi," kata Alfian Noor kepada KutaiRaya.com Kamis (7/8/2025).
Ia menjelaskan bahwa investor merupakan individu atau sekelompok orang yang menanamkan modal untuk memperoleh keuntungan. Maka setiap pelaku usaha baik mikro, kecil, menengah, besar adalah investor sesuai tingkat modal, dan jenis usahanya masing-masing.
"Jika ditanya tentang banyak, maka UMKM menempati 90% dari jumlah semua pelaku usaha, walaupun dari segi investasi yang ditanamkan lebih kecil, dan dominan pada sektor sekunder dan tersier. Sedangkan 10% lainnya adalah usaha menengah besar, dengan modal usaha atau investasi yang jauh lebih besar, dan bergerak di sektor primer,"tuturnya.
Alfian mengungkapkan, investasi menyebar disemua kecamatan, hanya jumlah pelaku usaha yang bervariasi sesuai kondisi wilayah. Sedangkan potensi investasi yang belum tergali yaitu hilirisasi industri dari kegiatan usaha, pembangunan kawasan industri, penyediaan infrastruktur dengan skema investasi, pemanfaatan aset daerah untuk investasi swasta/BUMD
"Target kami kedepan, sinergitas pengembangan kawasan industri dan infrastruktur penunjangnya. Mengarahkan investasi pada hilirisasi industri dan sektor non ekstraktif, dan menjaga kondusifitas dunia usaha dgn instrumen kebijakan, insentif, penghargaan, dan pengendalian kegiatan usaha," ungkapnya.
Sementara itu, Camat Muara Jawa Muhammad Ramli mengatakan, bahwa Muara Jawa merupakan salah satu daerah penghasil dari sektor minyak dan gas. Tentu dengan potensi yang ada ini dapat memberikan dampak kepada daerah, termasuk bagi pembangunan di kecamatan.
"Kami akui dengan adanya SDA yang masih melimpah ini memberikan manfaat bagi warga masyarakat. Dari CSR perusahaan dapat membantu pembangunan masyarakat dan pemberdayaan juga ikut berjalan,"tutupnya. (dri)