
Kegiatan Bincang Buku kumpulan puisi Begenjoh karya Sukardi Wahyudi dan Maharagu karya Khalis Abniswarin.(Foto: Andri Wahyudi/KutaiRaya)
TENGGARONG, (KutaiRaya.com): Acara Bincang Buku kumpulan puisi Begenjoh karya Sukardi Wahyudi dan Maharagu karya Khalis Abniswarin berlangsung penuh keakraban. Acara yang diselenggarakan olah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kukar di Taman Titik Nol Tenggarong, Rabu (6/8/2025) ini memberikan ruang kepada sastra dan budaya mengenalkan karya mereka dengan bahasa Kutai.
Bincang buku ini dipandu moderator Isnaini Filla, didampingi pembicara 1 Nala Arung, dan pembicara 2 Chai Siswandi, turut hadir Kabid Kebudayaan Disdikbud Kukar Puji Utomo. Acara ini dirangkai dengan penampilan musik dari grup musik AJB Congkil.
Khalis Abniswarin atau Ahmad Nurkhalis menyambut baik dengan adanya kegiatan ini, selain mengenalkan karya lewat bahasa Kutai acara seperti ini juga memberikan wawasan bagi masyarakat di Tenggarong. Dan lebih mengenal karya-karya sastrawan yang ada di Kukar.
"Untuk karya saya sendiri ada tiga yakni Sujud Sebelas Bintang (2017), Batumbang Apam (2021), dan Maharagu (2025)," ujarnya.
Khalis saat ini masih aktif di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kukar sebagai Kabid Pendidikan SD, dan dulunya pernah menjabat sebagai Camat Samboja, Ketua KNPI Samboja, dan Ketua Kwarran Pramuka Samboja.
"Harapan kami dengan kegiatan seperti ini bisa memberikan pengetahuan lewat karya kepada masyarakat dan bisa menginspirasi," ungkapnya.
Sementara itu, Kabid Kebudayaan Puji Utomo mengatakan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kukar mendukung penuh kegiatan ini, karena tugas pokok dinas adalah pelestarian dan pembinaan. Dimana teman-teman yang bergerak di bidang sastra dan budaya ini tidak ada tempat untuk mengekspresikan jiwa mereka.
"Dan kami coba mulai pada malam ini. Kegiatan ini mudah-mudahan menjadi agenda rutin setiap minggunya, karena ini baru awal. Kita akan evaluasi kembali agar kedepan bisa lebih baik lagi," ujarnya.
Ia menambahkan, bahwa pentingnya melestarikan bahasa Kutai melalui buku, Disdikbud Kukar terus mendukung bahasa Kutai. Salah satunya adalah tunas bahasa ibu yang sudah kita lombakan. Dan tahun kemarin kita dapat perhatian dari kementerian pendidikan dan kebudayaan, tahun ini juga akan dilaksanakan Pekan Tunas Bahasa Ibu tingkat kabupaten. Mudah-mudahan berlanjut ke tingkat provinsi dan nasional.
Untuk bahasa kutai di Kukar sangat banyak, tapi bahasa kutai itu masing-masing guru sekolah sudah ada pembinannya.
"Dorongan sastrawan di Kukar Ahmad Nurkhalis dan Sukardi. Kami mengharapkan dengan adanya mereka tampil ini akan muncul bibit-bibit sastrawan baru khususnya puisi bertajuk sastra," tutupnya. (dri/adv)