Rangkaian Festival Mecaq Undat Desa Sungai Bawan.(Foto:Dok.Desa Sungai Bawang)
TENGGARONG, (KutaiRaya.com): Pemerintah Desa Sungai Bawang, Kecamatan Muara Badak kembali menggelar agenda tahunan yakni Festival Mecaq Undat pada September 2025 mendatang. Adat budaya dari suku dayak kenyah ini terus dilestarikan oleh masyarakat setempat.
Kepala Desa Sungai Bawang, Martinus menjelaskan, mecaq undat ini kegiatan yang rutin setiap tahun dilaksanan secara bergantian di desa budaya di Kutai Kartanegara.
Festival ini bertujuan sebagai wujud syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, mempererat tali silahturahmi dan kekeluargaan masyarakat Dayak Kenyah yang bermukim di Kukar.
"Kami gelar setiap tahun untuk melestarikan dan mengembangkan adat dan budaya Dayak Kenyah, memperkenalkan adat dan budaya daerah kepada generasi muda," ujarnya Kamis (31/7/2025).
Festival ini bakal dirangkai dengan berbagai perlombaan olahraga tradisional terdiri dari gasing, ngelecau (menombak), puling (melempar), dan datun julut (tarian bersama).
"Festival Mecaq Undat tahun 2025 akan dilaksanakan bulan September minggu ke dua bertempat di Lamin Adat Desa Sungai Bawang, saat ini kami tengah mengumpulkan biaya dulu. Karena anggaran dari desa adanya di tahap dua, jadi nunggu ketersediaan anggaran," jelasnya.
Ia mengungkapkan, adat budaya Mecaq Undat yang merupakan warisan budaya leluhur dari suku Dayak Kenyah yang berada di Desa Sungai Bawang Kecamatan Muara Badak. Mecaq Undat adalah upacara adat yang digelar oleh Suku Dayak Kenyah untuk menyambut musim panen padi. Secara harfiah, Mecaq Undat adalah bahasa Dayak Kenyah yang berarti menumbuk beras sehingga menjadi tepung.
Festival ini sudah masuk kalender event di Dinas Pariwisata Kukar. Yang membedakan dari tahun sebelumnya adalah ada kegiatan olahraga tradisional sumpit terbuka untuk umum, yang akan dirangkaikan dengan Festival Mecaq Undat.
"Kami sudah membentuk panitia penyelenggara, saat ini sedang melengkapi peralatan dan kebutuhan pendukung Festival Mecaq Undat," ungkapnya.
Ia berharap, Mecaq Undat harus terus dilestarikan sebagai tradisi dan budaya masyarakat. Untuk Kita harus menghargai tradisi yang telah dilestarikan masyarakat Sungai Bawang selama ini.
"Karena, kekuatan tradisi dan budaya merupakan kearifan lokal, harus terus dijaga dan dilestarikan." imbuhnya.
Sementara itu, Plt. Kabid Pemasaran Dispar Kukar Awang Ivan Ahmad menambahkan, bahwa Desa Sungai Bawang menjadi salah satu desa budaya yang masih mempertahankan adat budaya yang telah ada sejak dahulu. Dengan adanya festival ini juga dapat mengenalkan budaya yang ada di Kukar.
"Kami dari Dispar juga turut membantu mempromosikan festival mecaq undat ini melalui platform digital. Bahkan Festival ini juga telah masuk ke dalam kalender event Dispar Kukar tahun ini," ungkapnya
Harapannya Festival ini tetap dijaga dan dilestarikan. Dan semoga event tahunan ini berjalan dengan lancar serta memberikan dampak bagi masyarakat sekitar. (Dri)