Pengumuman imbauan kepada warga untuk menampung air, karena ada perbaikan pipanisasi.(Humas Perumda Tirta Mahakam)
TENGGARONG,(KutaiRaya.com): Distribusi air bersih di wilayah kota Tenggarong masih sering terjadi persoalan. Selasa (29/7/2025), Perumda Tirta Mahakam melakukan perbaikan gate valve, khususnya di Instalasi Pengolahan Air (IPA) Sukarame Tenggarong. Akibat perbaikan itu jalur distribusi dibeberapa wilayah mengalami gangguan.
Direktur Teknis Perumda Tirta Mahakam Abdul Latif mengatakan, perbaikan dan perawatan jaringan hingga pengolahan air bersih ini rutin dilakukan. Perumda Tirta Mahakam memastikan seluruh alat penunjang air bersih berjalan dengan baik.
"Kami melihat gate Valve di IPA Sukarame ini bocor, sehingga mempengaruhi pendistribusian air bersih. Penggantian gate valve itu berukuran 200 mm pipa transmisi intake dan 600 mm,"" kata Abdul Latif pada Kutairaya, Selasa (29/7/2025).
Sementara fungsi dari gate valve itu ialah, untuk mengatur pendistribusian air bersih ke IPA atau Water Treatment Plan (WTP) dengan kapasitas 200 liter per detik dan 50 liter per detik.
"Kalau perbaikan gate valve ini sifatnya tidak terlalu idensial, tapi jika ada kebocoran jaringan maka harus segera diperbaiki," ucapnya.
Ia menyebutkan, dalam proses perbaikan akan berdampak terhadap pendistribusian air bersih kepada pelanggan atau masyarakat. Termasuk perbaikan gate valve di IPA Sukarame ini, ada beberapa wilayah yang terdampak diantaranya Kelurahan Melayu, Kelurahan Timbau, Panji, Maluhu, sebagian Kelurahan Sukarame dan sekitarnya. Dengan adanya perbaikan ini, masyarakat khususnya di Kecamatan Tenggaring dihimbau untuk menampung air bersih.
"Perbaikan ini akan dilakukan sekitar pukul 16.00 wita hingga selesai. Estimasi waktu perbaikan satu hari," sebutnya.
Sebelumnya, Perumda Tirta Mahakam juga telah memberikan atau menyebarluaskan informasi terkait perbaikan ini melalui akun resmi media sosial Perumda Tirta Mahakam. Sehingga saat dilakukan perbaikan jaringan air bersih, tak ada lagi masyarakat yang mengeluhkan.
Sementara itu warga Tenggarong Tumini menyebutkan, informasi terkait dengan perbaikan jaringan air bersih ini terkadang muncul di media sosial dan terkadang tidak mendapatkan informasi itu.
"Jika ada informasi terlebih dahulu, kita bisa menampung air untuk kebutuhan keluarga. Terkadang juga meskipun tak ada informasi, tapi pendistribusian air bersih juga kurang maksimal," sebut Tumini.
Menurutnya, air bersih ini merupakan kebutuhan mendasar masyarakat. Hampir seluruh aktivtas masyarakat menggunakan air bersih, untuk itu Perumda Tirta Mahakam dapat menjaga pelayanan pendsitribusian air bersih ini dengan baik.
"Kami merasa membayar setiap bulannya sekitar Rp 100 ribu, tapi pelayanan pendistribusian air bersih juga harus maksimal," ungkapnya. (ary)