
Ketua Yayasan Bina Teater Kutai Husni Mubarak,S.Sn (Abi Unind).(Andri Wahyudi/KutaiRaya)
TENGGARONG,(KutaiRaya.com): Kabupaten Kutai Kartanegara memiliki kesenian yang sejak dahulu sangat digandrungi oleh masyarakat yakni seni teater, meskipun seiring berkembangnya teknologi dan informasi kesenian ini perlahan tergantikan dengan seni musik dan tari.
Ketua Yayasan Bina Teater Kutai Husni Mubarak,S.Sn mengatakan bahwa kesenian teater masih kurang fasilitas untuk tampil di event besar, kalau ada pun itu event tertentu saja seperti Erau. Kesenian teater yang masih eksis di Tenggarong adalah mamanda. Mamanda ini merupakan kesenian yang memadukan unsur-unsur tradisional Kutai ke dalam seni pertunjukan.
Kesenian ini dulunya sering ditampilkan di Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura, seiring berjalannya waktu mamanda ditampilkan di mana saja.
"Teater itu kalau mau eksis yang pertama, dia harus membuktikan bahwasannya karyanya itu memang layak layak dikonsumsi. Karena tantangan kita adalah menjadi aktor yang berkualitas, banyak yang harus kita olah. Seperti olah rasa olah vokal, imajinasi Tidak asal pentas. Tidak asal pentas,"paparnya, pada Kutairaya, Sabtu (26/7/2025).
Karena akan ketahuan aktor yang terbiasa mengolah dirinya. Mainnya pasti bagus penghayatannya pasti bagus, aktor yang tidak terbiasa mengolah dirinya, tidak ada olah tubuh, olah vokal, olah rasa asal pentas itu pasti jelek hasilnya.
Tapi penting juga yang menata pementasan itu sendiri sutradaranya. Apalagi sekarang sudah banyak tutorial di Youtube untuk jadi sutradara yang bagus.
"Kita bisa lihat di Youtube banyak senior-senior kita, orang tua kita yang sudah pengalaman di Indonesia ini Baik dari nasional maupun internasional Mau berbagi di Youtube mau berbagi ilmu di Youtube itu. Dan sekarang tinggal pilihan kita mau belajar atau tidak menggunakan teknologi ini," ujarnya.
Kemudian di sisi lain, di teater ini bisa buat workshop bekerjasama dengan pemerintah agar tetap eksis. Termasuk mengadakan lomba-lomba, misalnya untuk memfasilitasi para pelaku seni, agar tetap menjaga kualitas pertunjukan dan mengasah kemampuan pelaku seni ini terutama yang masih pemula.
Sementara itu, Kabid Kebudayaan Disdikbud Kukar Puji Utomo mengatakan bahwa kesenian teater di Tenggarong masih banyak dan eksis, seperti mamanda, dan tarsul. Kesenian ini terus dilakukan pembinaan melalui sekolah-sekolah, melalui ekstrakurikuler.
"Kami terus berupaya agar mereka tetap mendapatkan pembinaan dalam mengembangkan dan memajukan kesenian teater khas Kutai. Jangan sampai hilang begitu saja, harus tetap dilestarikan," ungkapnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa pemerintah turut melibatkan para pelaku seni di event-event tertentu seperti Erau, yang merupakan agenda tahunan di Tenggarong. (dri)