
Penampilan Tari Gandes Pamantes, Kota Bogor, Jawa Barat di Penutupan KFBN 2025.(Andri Wahyudi/kutairaya)
TENGGARONG, (Kutairaya.com): Tari Gandes Pamantes, dari Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat tampil memukau pada acara penutupan Kukar Festival Budaya Nusantara (KFBN) Rabu (23/7/2025) di depan Kedaton Kesultanan Kutai Kartanegara.
Ratusan masyarakat yang hadir ikut larut menyaksikan penampilan yang enerjik dari para penari. Tari ini merupakan sebuah tarian yang mengangkat tempat pariwisata yang berada di kota Bogor yaitu Danau Kunti yang berada di Kebun Raya Kota Bogor.
Pencipta tari tersebut tertarik dengan bunga teratai dan memiliki asumsi bahwa, walaupun bunga teratai hidup di lumpur, di lingkungan yang kotor, air yang keruh, dia tetap terlihat cantik, tetap berbunga, dan tetap indah di tengah air yang kotor hidup.
Indi Febrianti, pimpinan dari Sanggar Gandes Pamantes mengatakan bahwa untuk malam ini menampilkan tari Nyeng Celak Puspaning Hati. Dengan 10 penari dan 2 official, perwakilan dari Jawa Barat telah menampilkan yang terbaik pada KFBN.
"Selama lima hari di Kukar, luar biasa acaranya padat dan positif banget semuanya, LO-nya keren-keren, panitianya, pesertanya semuanya keren, kami belajar tenun, terus ada city tour, ke tempat-tempat wisata di Kutai, terus perform-perform acaranya luar biasa, persiapan dengan luar biasa, konsumsi pun luar biasa, pokoknya keren banget acaranya," ungkapnya.
Indi sangat berkesan sanggar tarinya bisa tampil di KFBN. Dan baru pertama kali ini, ke Kutai. Kotanya luar biasa, kemajuannya keren, terus tertata bersih kotanya, dan kulinernya.
"Kami berharap mudah-mudahan tahun depan kami diudang kembali dan mudah-mudahan provinsi yang ikutnya lebih banyak lagi. Jadi kami bisa silaturahmi dan bertukar kebudayaan," ungkapnya.
Salah satu masyarakat yang turut hadir dalam kegiatan tersebut, Wati merasa terhibur dengan penampilan para penari di KFBN ini. Banyak sekali, bukan hanya dari Kukar, namun dari luar daerah juga ada.
"Kami bersama teman-teman hadir untuk menyaksikan, apa sih KFBN itu. Kalau dulu kan terkenal sebagai TIFAF, sekarang menjadi KFBN yang lebih menonjolkan penampilan dari kesenian nusantara," ungkapnya.
Semoga saja kedepan bisa lebih ramai lagi, tidak hanya 8 Provinsi saja mungkin bisa lebih. Agar acaranya semakin meriah dan tentu lebih menarik dari tahun sebelumnya. (dri)