Pembuatan layang layang hias di Maluhu.(Achmad Rizki/Kutairaya)
TENGGARONG,(KutaiRaya.com):Pengrajin layang-layang hias atau raksasa, di Jalan Bengkuring Kelurahan Maluhu, Kecamatan Tenggarong, , banjir orderan. Pasalnya, peminat layang layang semakin banyak yang diterbangkan pada malam hari.
Purwanto, pengrajin layang layang di Maluhu mengatakan, dalam sebulan orderan pembuatan layang layang raksasa sekitar 4-6 unit. Layang layang itu dibandrol dari harga Rp 100-300 ribu.
"Harga layang layang ini variatif; dimulai dari Rp 100-300 ribu tergantung dari ukuran dan tingkat kerumitan," kata Purwanto pada Kutairaya, Selasa (22/7/2025).
Ia menyebutkan, layang layang yang diproduksi itu berukuran mulai 1-2 meter. Konsumen juga bisa request terhadap pembuatan layang layang itu.
Dirinya menceritakan, terjun menjadi pengrajin layang layang sejak 2024 lalu. Awalnya layang layang itu dikonsumsi sendiri dan diterbangkan di malam hari, karena dilengkapi dengan hiasan lampu.
"Awalnya di paki sendiri, ternyata ada yang minat akhirnya dijual. Dan tak lama ada yang order kembali, pada tahun kemarin penjualan layang layang ini dalam satu bulan hanya 1 unit," sebutnya.
Ia menjelaskan, proses pembuatan layang layang ini lebih sulit dari pembuatan layang layang kecil pada umumnya. Pembuatan layang layang hias atau raksasa ini, harus memilih bambu yang berkualitas.
Kemudian, bambu itu dipotong, dibersihkan dan di jemur. Usai dijemur, bambu itu dirakit sesuai dengan selera ukuran. Selain itu, bahan yang digunakan untuk membuat layang layang ialah kertas khusus, benang wol dan lem.
"Proses pembuatan layang layang paling cepat memerlukan waktu 1-2 pekan. Proses yang lama hanya jemur dan merakit," jelasnya.
Ia sangat bersyukur, masyarakat Maluhu banyak memesan layang layang hias ini. Mereka menilai layang layang itu sebagai hiburan setelah melakukan aktivitas.
"Saya berharap, layang layang ini menjadi olahraga tradisonal ditengah masyarakat khususnya di Maluhu," harapnya.
Sementara itu pemain layang layang asal Maluhu Muhammad Abrori mengatakan, layang layang raksa hampir tiap malam menghiasi langit, khususnya di Maluhu Kecamatan Tenggarong, Kukar.
Penerbangan layang layang di malam hari menjadi hiburan baru bagi masyarakat, untuk menghilangkan rasa lelah usai bekerja seharian.
"Saya bermain layang layang ini sejak awal tahun 2025. Saya melihat teman menerbangkan layang layang hias di malam hari sangat seru, sehingga saya juga ikut beli dan menerbangkannya," jelas Muhammad Abrori.
Layang layang ini diterbangkan dari sore hari dan tidak diturunkan hingga keesokan paginya. Penerbangan layang layang ini juga tak mudah, karena menggunakan tali senar khusus dan ketika sudah terbang sangat berat untuk mengendalikannya.
"Tapi ini untuk hiburan saja, ketika sudah pagi atau dini hari sudah diturunkan layang layangnya," ujarnya.
Ia mendapatkan layang layang itu membeli dengan temannya diharga sekitar Rp 300 ribu. Layang layang ini sangat kuat dan designya menarik. (ary)